B. ASAL GERAK
Gerak dapat diperoleh melalui eksplorasi atau
penjelajahan. Eksplorasi merupakan proses berpikir, berimajinasi, merasakan dan
merespon suatu objek yang diperoleh melalui panca indera. Objek ini bentuknya
bisa berupa benda, alam, suara dan rasa. Mengamati karya sastra seperti prosa
dan puisi, mendengarkan irama musik, mengamati aneka kegiatan manusia, perangai
binatang, sampai benda dan kejadian alam sekitar semua dapat menimbulkan
imajinasi yang merangsang terjadinya respon gerak spontan. Sedangkan
penjelajahan rasa, seperti panas, dingin, marah, senang dan sedih akan membantu
pencarian gerak ekspresif. Gerak-gerak ini dapat kita himpun menjadi gerakan
tari yang indah. Untuk mempermudah mencari dan merespon gerak maka kita harus
mengetahui tema dari tari tersebut. Tema merupakan gambaran awal gerak-gerak
yang diperagakan, contohnya:
a. Kepahlawanan, gerak yang muncul
adalah gerak pencak silat, perang, gerak beladiri atau olah kanuragan.
b. Kesedihan, gerak yang muncul
adalah gerak permohonan.
c. Kegembiraan, gerak yang muncul
adalah gerak suka cita, meloncat-loncat, melambai-lambai, melenggang,
bergoyang.
d. Binatang, gerak yang muncul
adalah menirukan tingkah laku binatang tersebut.
C. MENYUSUN GERAK
Setelah gerak-gerak yang dimaksud telah terkumpul,
barulah dirangkai menjadi tarian. Menyusun gerak yang baik adalah memadukan
gerak maknawi dengan gerak murni, dirangkai sesuai dengan tema yang sudah
ditentukan dan sudah mencakup arah gerak dan arah hadap.
Gerak maknawi adalah gerak-gerak yang memiliki
maksud atau arti dan melambangkan suatu hal. Misalnya, gerak yang melambangkan
burung terbang atau kain melambai.
Gerak murni adalah gerak yang mengutamakan
keindahan. Gerak ini tidak menyimbolkan sesuatu, tetapi diuat agar tarian
tampak estetis, misalnya gerak memutar pergelangan tangan atau menggoyangkan
pinggul.
Arah memberikan orientasi pada tarian. Ada dua
macam arah dalam menari, yaitu:
1. Arah Hadap, menunjukkan kemana
penari menghadap, ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, menengadah atau
menunduk.
2. Arah Gerak, menunjukkan kemana
penari akan bergerak, membuat lingkaran, zig-zag, berjalan maju dan mundur,
serong diagonal, spiral dsb.
Dalam menata
tari perlu diperhatikan level dan kepadatan.
1. Level
Tingkat jangkauan gerak atau
tinggi rendahnya gerak.
Ada
tiga level dalam menari, yaitu:
a. Level Tinggi : Meloncat
b. Level
Sedang :
Membungkuk
c. Level
Rendah : Duduk
2. Kepadatan (density)
Penguasaan ruang oleh penari, ini penting untuk
tari kelompok. Penempatan atau formasi penari di atas pentas harus sedemikian
rupa sehingga indah dan tidak tampak penuh.
Penata tari yang baik juga memperhatikan desain
tari. Desain adalah garis yang terlihat oleh penonton yang ditimbulkan oleh
gerak penari. Garis yang dilalui di lantai oleh para penari disebut desain
bawah. Misalnya, garis diagonal, horizontal, zig-zag, spiral dll. Garis yang
dilihat oleh penonton sebagai gerakan penari di atas pentas adalah desain atas.
Contohnya, loncatan, gerak payung, pita dll.
Merangkai gerak agar indah dan menarik perlu ada
harmoni. Harmoni dapat dicapai bila koreografer memperhatikan atau memadukan
gerak dengan hal-hal berikut ini:
1. Irama sebagai pengiring dan
pemertegas gerak.
2. Penguasaan ruangan dengan
desain atas, bawah dan medium.
3. Penataan komposisi penari untuk
mengatasi kejenuhan sesuai dengan jumlah penari.
D. Unsur - Unsur Tari :
1. Gerak (
Wiraga )
Merupakan unsur utama dalam seni tari
yang meliputi gerak badan dari kepala sampai kaki.
2. Irama (
Wirama )
Irama membantu penari dalam mengatur
gerak dan menguatkan gerak serta tarian terasa lebih hidup.
3. Perasaan (
Wirasa )
Merupakan gerak dalam tarian yang harus
dapat menjelaskan ekspresi perasaan.
4. Wujud (
Wirupa )
Merupakan suatu tampilan tarin yang
harus dapat menjelaskan karakter tokoh penari yang dibawakan.
Sumber terkait.
http://www.bantubelajar.com/2015/09/pengertian-ragam-gerak-tari-macam-dan.html
http://materisenibudayablog.blogspot.co.id/2013/09/gerak-tari.html
http://www.bantubelajar.com/2015/09/pengertian-ragam-gerak-tari-macam-dan.html
http://materisenibudayablog.blogspot.co.id/2013/09/gerak-tari.html
No comments:
Post a Comment