Seni Drama
Mungkin para user sudah pernah
baca apa itu seni drama baik itu dari website-website yang lain maupun dari
para blogger, yang ingin admin sampaikan di sini hanya kesimpulan dari semua
makna, pengertian ataupun arti dari seni drama tersebut.
Arti yang pertama admin ambil dari
www.gopengertian.blogspot.co.id yang berbunyi Drama sendiri berasal dari bahasa Yunani,
yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak dan sebagainya. Kata drama dapat
di artikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan.
Pengertian kedua admin ambil dari
situs www.lihatdisini.com yang menyampaikan bahwa seni drama adalah bentuk seni
pertunjukan yang komplek. Dimana di dalam seni drama ini tercakup beberapa seni
lainnya, seperti seni gerak, seni peran, seni sastra, seni musik, seni rupa
hingga seni tari yang biasa dilibatkan sebagai penghibur.
Dan makna seni drama terakhir
admin dari situs www.pengertianahli.com yang menyatakan bahwa drama adalah karya sastra yang
ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor.
Dari ketiga pengertian di atas admin sudah bisa menyimpulkan
bahwa seni Drama adalah suatu bentuk seni pertunjukan yang komplek dari karya
sastra yang ditulis dalam bentuk dialog, perbuatan, atau tindakan dengan maksud
untuk menghibur dan diperankan oleh para aktor ataupun aktris.
Sejarah Seni Drama
Drama telah diperankan
sebagai pertunjukan sejak zaman dahulu. Nenek moyang kita telah memerankan
drama sejak ribuan tahun yang lalu. adanya selembar bukti tertulis yang bisa
dipertanggungjawabkan yang mengekspresikan bahwa drama telah ada pada abad
kelima SM. Hal ini didasarkan pada temuan naskah drama kuno di Yunani. Penulisnya
yaitu Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi ceritanya berbentuk
persembahan kepada dewa-dewa.
Di Indonesia, riwayat lahirnya drama ini juga tidak jauh berlainan dengan kelahiran drama di Yunani. Drama di Indonesia juga dimulai dengan upacara keagamaan yang diselenggarakan pada zaman dahulu oleh para pemuka agama.
Jenis-Jenis Drama
Di Indonesia, riwayat lahirnya drama ini juga tidak jauh berlainan dengan kelahiran drama di Yunani. Drama di Indonesia juga dimulai dengan upacara keagamaan yang diselenggarakan pada zaman dahulu oleh para pemuka agama.
Jenis-Jenis Drama
ada beberapa
jenis drama tergantung dari dasar yang digunakannya. Dalam bentuk pembagian
jenis drama, biasanya digunakan 3 dasar, yaitu : berdasarkan penyajian kisah
drama, berdasarkan sarana, serta berdasarkan keberadaan naskah drama tersebut.
Berdasarkan penyajian kisah, drama dapat dibedakan menjadi 8 jenis, antara
lain:
Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan.
Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan.
1.
Komedi: drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan
kelucuan.
2.
Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.
3.
Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi
musik.
4.
Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi
musik.
5.
Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama
tersebut dagelan.
6.
Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya
tidak mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.
7.
Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.
Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara lain:
1.
Drama Panggung: drama yang sepenuhnya dimainkan dipanggung.
2.
Drama Radio: drama radio tidak seperti biasanya. Drama ini tidak
dapat dilihat, tepai hanya dapat didengerkan oleh penikmatnya saja dengan
melalui radio.
3.
Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, namun drama
televisi tidak dapat diraba.
4.
Drama Film: drama film menggunakan media layar lebar serta
biasanya dipertunjukkan di bioskop.
5.
Drama Wayang: drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.
6.
Drama Boneka: para tokoh drama tidak dimainkan oleh aktor manusia
sungguhan, tetapi digambarkan dengan boneka yang dimainkan beberapa orang.
Jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ada tidaknya naskah drama antara lain :
1.
Drama Tradisional: yaitu drama yang tidak menggunakan naskah.
2.
Drama Modern: yaitu drama yang menggunakan naskah.
Unsur-Unsur Drama
Berikut unsur-unsur drama :
1.
Tema merupakan ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam cerita
drama.
2.
Alur yaitu jalan cerita dari pertunjukkan drama dimulai pada babak
pertama sampai babak terakhir.
3.
Tokoh drama terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh
utama disebut juga dengan primadona sedangkan peran pembantu disebut dengan
figuran.
4.
Watak merupakan perilaku yang diperankan oleh si tokoh drama
tersebut. Watak protagonis adalah salah satu jenis watak dan protagonis adalah
berwatak baik. Sedangkan watak antagonis merupakan watak yang jahat.
5.
Latar adalah gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi
dalam kisah drama yang berlangsung.
6.
Amanat drama merupakan pesan yang disampaikan dari pengarang
cerita drama tersebut kepada penonton. Amanat drama dapat disampaikan dengan
melalui peran para tokoh drama tersebut.
Ciri-Ciri
Teks Drama
1.
Seluruh cerita drama berbentuk dialog, baik tokoh dan juga
narator. Inilah ciri utama dalam naskah dialog, semua ucapan ditulis dalam
bentuk teks.
2.
Dialog dalam drama tidak menggunakan tanda petik
("..."). Hal ini karena dialog drama bukan sebuah kalimat langsung.
Oleh karena itu, naskah drama sendiri tidak menggunakan tanda petik.
3.
Naskah drama sendiri dilengkapi dengan sebuah petunjuk tertentu
yang harus dilakukan pada tokoh yang pemeran bersangkutan. Petunjuk tersebut
ditulis dalam tanda kurung atau dapa juga dengan menggunakan jenis huruf yang
berbeda dengan huruf pada dialog.
4.
Naskah drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog.
Itulah pengertian drama, sejarah drama, jenis-jenis drama, unsur-unsur drama, dan ciri-ciri teks drama.
Read more: http://gopengertian.blogspot.com/2015/09/pengertian-drama-jenis-jenis-drama-unsur-unsur-drama.html#ixzz4RI2k1GKw
No comments:
Post a Comment