Kuda Pangeran Diponegoro

Dalam hal pernikahan, Pangeran Diponegoro menikah setidaknya dengan delapan wanita. Banyak buku yang menyebutkan jumlah isteri Pangeran Diponegoro ada tiga, empat atau tujuh. Penulis memahami penyebutan jumlah yang berbeda-beda tersebut. Ada banyak alasan atau penyebab yang memungkinkan kaburnya jumlah yang sebenarnya.
Pertama, penjajah yang pada saat itu sengaja mengaburkannya agar hubungan kekerabatan antara keturunan yang satu dengan yang lain terputus dengan harapan kecil kemungkinan mereka bersekutu.
Kedua, hubungan kekeluargaan Pangeran Diponegoro dengan istana sudah tidak harmonis sejak awal. Bahkan ketika Pangeran Diponegoro keluar dari puri Tegalrejo untuk melaksanakan perang dan mengangkat dirinya sebagai seorang Sultan di Dekso, dia dianggap sebagai orang yang melakukan makar baik oleh kerajaan Jogja maupun kerajaan Surakarta. Kerajaan Surakarta ikut tidak menyetujui pengangkatan itu karena Pangeran Diponegoro mengklaim tanah di wilayah Bagelen menjadi wilayah kekuasaannya. Hubungan yang tidak bagus itu menyebabkan kalangan istana memutuskan pula hubungan administrasi yang berkaitan dengan kekeluargaan.
Ketiga, memang merupakan strategi Pangeran Diponegoro untuk menyembunyikan identitas keluarganya agar tidak menjadi sasaran penjajah. Kehidupan Pangeran Diponegoro selepas dari puri Tegalrejo bagaikan daun yang tertiup angin, tidak pernah menetap di suatu lokasi berlama-lama. Hal ini mengakibatkan tidak mungkin selalu membawa serta anak-anak dan isteri-isterinya dalam medan perang. Cara yang paling baik adalah menitipkan isteri-isteri dan anak-anaknya kepada keluarga mertua atau dititipkan pada para sahabatnya atau meninggalkannya di masrkas prajurit. Ketika dalam penitipan itu tentunya ada semacam kekawatiran, sehingga mereka kadang harus berganti identitas.

Jumlah delapan isteri yang tertulis dibuku ini berdasarkan sumber buku-buku yang penulis baca di tambah dengan pengakuan keturunan Pangeran Diponegoro yang telah memiliki kekancingan silsilah dari Kerajaan Yogyakarta. Begitu juga jumlah putera beliau yang 22 orang berdasarkan literatur yang ada ditambah dengan silsilah yang ada di Tepas Darah Dalem Kraton Yogyakarta.

Turangga atau kuda adalah lambang mobilitas laki-laki dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Mungkin kalau sekarang bisa disamakan dengan sepeda motor ataupun mobil. Dalam kehidupan sebagai seorang panglima perang, Pangeran Diponegoro memiliki dua ekor kuda yaitu Kyai Gentayu adalah kuda Hitam dengan warna putih diujung keempat kakinya sedangkan Kyai Wijaya Krisna adalah Kuda putih mulus. Kyai Gentayu diperoleh dari hadiah eyangnya ketika dia dikhitan, seekor kuda yang dibeli dari pedagang Cina pemasok keperluan istana. Sedangkan Kuda Wijaya Krisna adalah kuda persilangan Kuda Sumbawa dengan kuda Eropa yang didapatnya dari peternakan kuda di Madiun milik kerabat trah Raden Ronggo.


Kuda Pangeran Diponegoro menghadap Kedepan


Kuda Pangeran Diponegoro menghadap Kesamping


Kuda Pangeran Diponegoro menghadap Perspektif

sumber terkait dalam artikel ini.

http://ikapadi.blogspot.co.id/2015/04/isteri-isteri-pangeran-diponegoro.html

Belajar Not Balok

Apa itu MUSIK (Yunani ”musike”) ? Berdasarkan kamus websterMUSIC is the art of sound or the meaningful organization of sounds. Sound (suara) dihasilkan dari getaran, baik udara maupun benda-benda padat. Ketika getaran itu bersifat tidak teratur, maka suara itu adalah noise; ketika getaran tersebut teratur, maka suara itu disebut tone atau nada. Musik tergantung dari nada, tidak termasuk noise (seperti bunyi simbal, tabrakan, piring pecah, dll). Getaran yang pelan akan menghasilkan nada dan bunyi yang rendah (low), getaran yang cepat akan menghasilkan suara yang lebih tinggi (high). Pada prakteknya suara musik berkisar antara 40-4000 getaran per detik(hertz). Angka yang eksak (frekuensi) dari getaran akan menghasilkan bunyi yang sering disebut pitchPitchdigunakan sebagai standar tinggi rendah dari sebuah tone atau nada.
Musik melibatkan interaksi dari tiga unsur penting yaitu:
  • Rhythm: perubahan teratur antara panjang dan pendek, aksen dan non aksen suara musik. Rhythm dapat dihasilkan oleh segala macam bunyi yang teratur, tapi sekarang dikhususkan pada alat-alat musik yang menghasilkan pola-pola rhythm seperti drum.
  • Melody: hasil dari bunyi bermacam-macam pitch.
  • Harmony: hasil dari beberapa pitch yang berbeda yang dibunyikan secara simultan.

Piano adalah salah satu alat yang sering digunakan untuk memvisualisasikan pelajaran musik. Jarak antara dua tuts putih adalah whole-tone atau satu nada, kecuali E-F dan B-C', dua bagian itu berjarak semitone atau halftone atau setengah nada. Setiap semitone mempunyai perbedaan frekuensi sekitar 1.059463hz. Tuts hitam memisahkan dua tuts putih, jarak tuts putih ke tuts hitam, dalam hal ini C-C#; D-Eb; F-F#;G-G#;A-A#, adalah semitonesemitone + semitone = wholetone. Antara C ke C' ada 11 tuts (baik hitam maupun putih). Satu octaf (one octave) adalah jarak terdekat antara dua nada yang sama tapi berbeda pitch, yang dipisahkan oleh 12 semitones atau bisa juga dibilang 11 tuts. Misalnya C ke C' atau E ke E', dan seterusnya. Jika disebutkan dua octav maka pengertiannya sama, hanya saja dibedakan oleh (12x2) semitones atau 24 semitones, begitu dengan tiga octav dan seterusnya.

Nada
Nada adalah getaran bunyi yang teratur pada setiap detik. Nada hanya dapat kita dengar. Not adalah simbol nada yang dapat kita lihat.
Sifat-sifat nada
a. Tinggi rendah ( ditentukan oleh letak not pada sangkar nada )
b. Panjang pendek ( ditentukan oleh nilai not )
c. Keras lunak ( ditentukan oleh tanda dinamik )
d. Warna nada ( dipengaruhi oleh kontraksi alat musik )
Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada dalam teori musik diatonis barat diidentifikasikan menjadi 12 nada yang masing-masing diberi nama yaitu nada C,D,E,F,G,A dan B. Serta nada-nada kromatis yaitu Cis/Des, Dis/Es, Fis/Ges, Gis/As, dan Ais/Bes.

Ritme
Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi).

Melodi
Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord tersebut). Melodi terbentuk dari sebuah rangkaian nada secara horisontal. Unit terkecil dari melodi adalah MotifMotif adalah tiga nada atau lebih yang memiliki maksud atau makna musikal. Gabungan dari Motif adalah Semi Frase, dan gabungan dari Semi Frase adalah Frase (Kalimat). Sebuah Melodi yang paling umum biasanya terdiri dari dua Semi Frase yaitu kalimat tanya (Antisiden) dan kalimat jawab (Konsekuen).

Harmoni
Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam arpeggio). Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akordAccidentals adalah tanda untuk menaikkan atau menurunkan nada sebanyak setengah langkah. Misalnya, nada A, dinaikkan setengah langkah jadi A#, jika nada A diturunkan setengah jadi Ab. Secara gampangnya, not yang # (sharp) atau b (flat), adalah not warna hitam pada tuts piano. Not C misalnya, di piano tutsnya putih, ketika dinaikkan setengah langkah menjadi C#, tuts yang ditekan adalah tuts hitam pas di sebelah kanan not C, bukan lagi tuts putih C tersebut.

Jika tanda accidentals berada pada awal notasi, maka tanda accidentals tersebut berlaku sampai seterusnya kecuali ada tanda pugar atau tanda ganti kunci. Jika tanda accidentals tersebut berada bukan di depan notasi, maka tanda tersebut hanya berlaku selama satu birama. Hal ini berlaku untuk tanda sharp (kres), flat (mol) dan natural (pugar).

Mengenal Notasi Balok
Not adalah simbol dalam musik untuk suara dengan pitch tertentu. Not-not ini bila dirangkai dapat membentuk sebuah lagu. Biasanya untuk menuliskan sebuah lagu, digunakan dua macam cara penulisan not yaitu dengan menggunakan not balok (bulatan-bulatan yang tersusun dalam garis paranada) dan not angka (dengan menggunakan angka). Pertama kali yang perlu diperhatikan dalam membaca not adalah kuncinya (clef). Kunci terletak di paling kiri garis paranada.
Kunci yang paling sering digunakan adalah kunci G dan kunci F. Pada kunci G, letak nada G adalah garis paranada yang dilewati lengkungan spiral kunci G. Sedangkan pada kunci F, letak nada F adalah garis paranada yang berada di antara dua titik kunci F. Selanjutnya setiap naik 1 (memotong garis, kemudian di antara garis, dst), nada akan bertambah tinggi 1. Urutan nadanya adalah sebagai berikut: C-D-E-F-G-A-B-C’ (terus berulang) Bila sudah tidak ada garis lagi di bawah atau di atas, dibuatlah garis bantu.
Di depan setiap not, terkadang ditambahkan simbol b (flat/mol) dan # (sharp/kres). {b} akan menurunkan nada di sebelah kanannya sebanyak 1/2 nada. Sedangkan {#} akan menaikkan nada di sebelah kanannya sebanyak 1/2 nada. Untuk mengembalikan nada yang telah turun/ naik dapat ditambahkan simbol (natural). Jika sebuah nada diturunkan setengah, misalnya A, di sebelah kanan A akan ditambahkan simbol b. Sehingga namanya berubah dari A menjadi Ab yang dibaca As. Sebaliknya jika nada dinaikkan setengah, misalnya C, di sebelah kanan C akan ditambahkan simbol # menjadi C# yang dibaca Cis.
Berikut urutan nada beserta kromatiknya (dari nada paling rendah-tinggi): C – C# (Cis)/ Db (Des) – D – D# (Dis)/ Eb (Es) – E – F – F# (Fis)/ Gb (Ges) – G – G# (Gis)/ Ab (As) – A – Ab (Ais)/ Bb (Bes) – B. Bila diamati, di antara C-D, D-E, F-G, dan G-A nadanya ada dua buah yang dibatasi tanda “/”. Nada-nada tersebut adalah nada enharmonis. Maksudnya adalah nada tersebut mempunyai nama yang berbeda tetapi berbunyi sama.
Not balok ditulis di atas sekumpulan 5 garis dan 4 spasi, dalam istilah musik biasa disebut staff, seperti gambar ini :




Jadi garis pertama adalah garis paling bawah, dan garis kelima adalah garis paling atas. Di dalam staff ini nantinya akan ditaruh notasi dan tanda diam. Di setiap awal staff selalu ditulis yang disebut dengan clefClef di kurikulum sekolah biasa disebut dengan "tanda kunci". Lazimnya di pelajaran sekolah dikenal kunci/clef G, F, dan C, tapi yang umum dipakai adalah kunci G dan kunci F. Banyak juga yang bilang kalau Kunci G biasa disebut "Treble", kunci F disebut "Bass", dan kunci C disebut "Tenor".
Kunci G/Treble :



Kunci G yaitu kunci diskan (tinggi) artinya lagu-lagu yang dimainkan dengan alat musik bernada tinggi mis, biola, organ, hobo, clarinet, trompet dll. Untuk suara manusia pada laki-laki disebut suara tenor dan pada wanita disebut suara sopran

Kunci F/Bass :




Kunci F yaitu kunci baskan (rendah) artinya lagu-lagu yang dimainkan berjenis suara rendah mis, gitar bass, kontra bass dll. Untuk suara manusia pada laki-laki disebut suara bass dan pada wanita disebut suara alto
Di partitur piano, dipakai gabungan treble dan bass, biasa disebut grand staff. Di partitur organ kadang-kadang ditambahkan bass dibawahnya lagi. Salah kaprah yang sering terjadi adalah dengan menyebutkan treble untuk tangan kanan, dan bass untuk tangan kiri. Di partitur piano dipakai gabungan treble dan bass yang biasa disebut grand staff, seperti gambar dibawah ini:



Notasi
Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Kedua unsur tersebut membentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika, dan sebagainya. Penamaan notasi menggunakan alfabet, mulai dari huruf A sampai G lalu kembali ke A. Tangga nada dasar adalah tangga nada C. Jika dituliskan di staff jadi seperti ini :




Bisa dilihat di atas, dari C sampai G, kemudian ke A. Letak notasi ini adalah mutlak, tidak bisa diubah. Misal not G jika dituliskan di staff treble letaknya di garis kedua.
Jika dituliskan di grand staff, kira-kira seperti ini :





Dari gambar diatas, nada C yang ditengah itu dan E yg paling kiri seakan-akan berada di luar staff. Untuk penulisan di atas/bawah staff digunakan garis bantu atau leger line. Penggunaan garis bantu ini bisa 3-5 garis di atas/bawah staff, tergantung komposisi lagunya. Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada dan not saling dipertukarkan penggunaannya). Tulisan musik biasa disebut partitur.
Notasi musik standar saat ini adalah notasi balok, yang didasarkan pada paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal.
Notasi Gregorian awal notasi balok. Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Agung Gregoripada tahun 590, adalah awal penulisan musik dengan balok not. Namun Notasi Gregorian belum ada panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris.
Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali untuk musik dibandingkan Notasi Gregorian. Unsur-unsur notasi balok. Interval not antarspasi (atau antargaris) adalah terts, sedangkan interval antara garis dan spasi adalah sekunde.Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima digunakan sebagai dasar. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang digunakan, not ditempatkan pada paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan) Tanda kunci pada awal paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Not-not yang melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis paranada dapat digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang diletakkan di atas atau di bawah paranada.
Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (Inggris: pitch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama suara ada), intensitas, dan timbre (warna bunyi).

Tangga Nada
Tangga nada adalah serangkaian nada yang naik turun serta mempunyai pola jarak tertentu. Tangga nada yang mempunyai pola jarak satu laras (tone) dan setengah laras (semi tone)disebut tangga nada diatonis. Tangga nada diatonis ada dua macam :
  1. Tangga nada diatonis mayor, tangga nada yang mempunyai pola jarak 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½
Nada c ke d berjarak 1
Nada d ke e berjarak 1
Nada e ke f berjarak ½
Nada f ke g berjarak 1
Nada g ke a berjarak 1
Nada a ke b berjarak 1
Nada b ke c berjarak ½

  1. Tangga nada diatonis minor, tangga nada yang mempunyai pola jarak 1 – ½ - 1 – 1 – ½ - 1 – 1

Nada a ke b berjarak 1
Nada b ke c berjarak ½
Nada c ke d berjarak 1
Nada d ke e berjarak 1
Nada e ke f berjarak ½
Nada f ke g berjarak 1
Nada g ke a berjarak 1



Not penuh, Not Setengah, Not Seperempat
Sebuah not Penuh dapat diubah menjadi beberapa macam not. Tambahkan sebuah tangkai pada not penuh maka akan menjadi not setengah . Isikan not penuh dan tambahkan sebuah tangkai, maka akan menjadi not seperempat .Pada tanda kunci manapun bila not itu terletak di bawah garis ketiga, maka tangkainya ditulis ke atas. Dan tangkainya ditulis ke bawah apabila not itu di atas garis ke tiga. Khusus di garis ketiga, tangkai not boleh ke atas atau ke bawah. Tangkai yang dituliskan ke atas diletakkan pada sisi sebelah kanan not, sedangkan tangkai yang dituliskan ke bawah diletakkan pada sisi sebelah kiri not.

Titi Nada
Tinggi rendah suatu nada dalam lagu yang dihasilkan oleh suara alat musik atau suara manusia., apakah not tersebut dimainkan/disuarakan panjang ataukah pendek.

Garis paranada
Garis Birama

Spasi Birama
Ruas Birama

Berdasarkan Letak Not
  1. Not Garis : Not yang terletak di garis paranada
  2. Not Spasi : Not yang terletak di spasi paranada


Not Spasi
Not Garis


Garis Bantu dan spasi Bantu

Garis Bantu Atas





Garis Bantu Bawah


Nama-Nama Not Di Garis dan Spasi
Pada setiap garis dan spasi di paranada mempunyai nama sebutan sesuai dengan tanda kuncinya. Ada tujuh huruf pertama di dalam abjad yang digunakan sebagai nama pada garis dan spasi bagi kedua tanda kunci, yaitu: A – B – C – D – E – F – G. Empat not di dalam spasi pada Tanda Kunci G (Treble) adalah: F A C E. Empat not di dalam spasi pada Tanda Kunci F (Bass) adalah: A C E G. Lima Not di garis pada Tanda Kunci G (Treble) adalah: E G B D F. Lima Not di garis pada Tanda Kunci F (Bass) adalah: G B D F A
Notasi musik (not balok) bisa dipelajari jika kita ingin mengembangkan permainan piano, gitar atau drum melalui buku pelajaran musik. Jika kita sedang belajar memainkan alat musik atau sedang bermain dalam ensambel musik maka pengetahuan akan not balok sangat diperlukan. Not balok tidaklah serumit yang dibayangkan. Pelajaran not balok meliputi Titi Nada, Tanda Kunci, Tanda Dynamik, Ritme, Tangga Nada serta Istilah-istilah Musik.
Bila kita bisa memainkan salah satu alat musik, maka itu akan lebih baik lagi karena akan menjadi modal untuk membaca & menulis not balok sehingga benar-benar bisa dipraktekkan dalam memainkan alat musik yang kita gunakan. Tapi bila kita tidak bisa memainkan salah satu alat musik, misalnya cuma bisa menyanyi, itu juga bisa membantu untuk mempraktekkan menulis dan membaca not balok.

Garis Birama
Garis tegak lurus dalam garis paranada untuk membagi jumlah ketuk not dan tanda istirahat yang sama banyaknya

Garis Birama Tunggal




Garis Birama Ganda




Guna garis birama ganda
  1. Sebagai penutup lagu
  2. Sebagai pertukaran kunci
  3. Sebagai tanda mengulang
  4. Sebagai tanda pertukaran tangga nada dasar
  5. Pemisah bagian-bagian dalam musik

Bentuk dan Nilai Not
Bentuk dan nilai not dapat dilihat lebih jelas pada tabel 1. dibawah ini.
Tabel 1. Bentuk dan Nilai not.
Bentuk Not
Nilai Not
Nama Not

1
Not Penuh

½
Not Setengah

¼
Not Seperempat

1/8
Not Seperdelapan

1/16
Not Seperenambelas

1/32
Not Sepertiga puluh dua

Salah kaprah yang masih sering terjadi adalah mengidentikkan not/tanda diam penuh = 4 ketuk, not 1/2 = 2 ketuk, not 1/4 = 1 ketuk, dst. Padahal not 1/2 bisa menjadi 1 ketuk, begitu juga dengan not 1/8. Itu semua tergantung birama yang digunakan.

Tanda Diam
Selain notasi, juga ada tanda istirahat, yang kalau di notasi angka ditulis dengan angka 0 (nol). Sama seperti notasi, penamaan tanda diam juga dinamakan tanda diam penuh, setengah, seperempat dan seterusnya
Tanda diam penuh :




Tanda diam setengah (1/2) :




Tanda diam seperempat (1/4) :



Tanda diam seperdelapan (1/8) :



Tanda diam seperenambelas (1/16) :

Atau lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Bentuk Tanda Istirahat (TI)
Bentuk TI
Nilai TI
Nama Tanda Istirahat (TI)

1
TI Penuh

1/2
TI Setengah

1/4
TI Seperempat

1/8
TI Seperdelapan

1/16
TI Seperenambelas

1/32
TI Sepertiga puluh dua

Tanda Sukat
Pada setiap permulaan musik, dituliskan sebuah tanda sukat (Time Signature). Tanda sukat ini terdiri dari dua angka yang disusun ke bawah seperti angka pecahan:
Angka yang di atas (pembilang) menunjukkan jumlah ketukan di dalam satu birama.
Angka 2 menunjukkan ada dua ketukan pada setiap birama.
Angka 3 menunjukkan ada tiga ketukan pada setiap birama.
Angka 4 menunjukkan ada empat ketukan pada setiap birama.
Sedangkan angka yang di bawah (penyebut) menerangkan jenis not yang memperoleh satu ketukan.
Jadi angka 4 berarti menunjukkan sebuah not seperempat memperoleh satu ketukan.

Tanda birama menunjukkan ritme lagu. Angka di bagian atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu ketukan kuat diikuti dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat.Garis birama merupakan pemisah antar birama.
Pada bagian awal paranada terdapat kunci-G yang menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹ (berfrekuensi sekitar 418 Hz). Tanda mula utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula kres pada garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan setengah nada dalam semua oktaf (dimainkan sebagai nada cis dan fis) serta menunjukkan bahwa karya musik bersangkutan bertangga nada D mayor atau B minor. Not pertama adalah not seperempat dengan nada d1, dengan dinamika (nyaring lembutnya suara) mf (bahasa Italia, mezzo forte: agak nyaring). Dapat dilihat bahwa not tersebut langsung diikuti garis birama walaupun tiga ketuk dalam birama tersebut belum selesai. Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu birama pembuka (anacrusis).
Not kedua juga merupakan not seperempat dan bernada d1 yang jatuh pada ketukan pertama dalam birama berikutnya.Tanda legato menghubungkan not d1 tersebut dengan not fis1 dan a1, menandakan bahwa ketiga not tersebut harus dimainkan secara legato (sambung-menyambung). Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a1 berdurasi dua ketukan.
Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada posisi nada fis2 dan a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus dimainkan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat tanda staccato, menandakan bahwa not tersebut harus dimainkan secara staccato (terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya). Tanda diam seperempat menandakan bahwa tidak ada nada yang dimainkan selama (dalam hal ini) satu ketukan. Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda decrescendo, menandakan bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu dimainkan makin melembut (dapat juga ditulis decresc. atau dim., diminuendo).
Angka berbentuk bilangan pecahan pada baris pertama suatu lagu. Guna tanda sukat adalah untuk menunjukkan banyaknya ketukan di dalam suatu birama dan jenis not yang mendapat satu ketuk. Untuk tanda sukat 4/4 terkadang ditulis dengan simbol berbentuk huruf C, dan tanda sukat 2/2kadang ditulis dengan simbol C.
Macam tanda sukat (tanda mula)

4/4 artinya ada 4 ketuk tiap satu birama dan not 1/4 mendapat 1 ketuk
3/4 artinya ada 3 ketuk tiap satu birama dan not ¼ mendapat 1 ketuk
6/8 artinya ada 6 ketuk tiap satu birama dan not 1/8 mendapat 1 ketuk. dan lain-lain

Ruas Birama – THE MEASURE
Musik dibagi menjadi dalam ruas-ruas birama dengan menggunakan garis birama (Bar Lines). Jarak antara dua buah garis birama disebut dengan Ruas Birama.
Contoh ruas birama, bila suatu bagian-bagian musik berakhir, maka digunakan Birama garis ganda.




Menghitung Not Ketukan

Ketukan ialah : bilangan dan satuan yang dipakai untuk menunjukkan lamanya not atau tanda istirahat dibunyikan.
Untuk 4/4 jumlah ketukan setiap not dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Jumlah Ketukan Untuk Tanda Sukat 4/4
Nama not
Bentuk Not
Jumlah Ketukan
Not penuh

4
Not setengah

2
Not seperempat

1
Not seperdelapan

1/2
Not seperenambelas

1/4
Ketukan ini berlaku untuk semua tanda sukat yang angka penyebutnya 4, mis 2/43/4

Untuk 6/8 jumlah ketukan setiap not dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4. Jumlah Ketukan Untuk Tanda Sukat 6/8
Nama not
Bentuk Not
Jumlah Ketukan
Not penuh

8
Not setengah

4
Not seperempat

2
Not seperdelapan

1
Not seperenambelas

1/2
Ketukan ini berlaku untuk semua tanda sukat yang angka penyebutnya 8 mis 6/83/8

Untuk 2/2 jumlah ketukan setiap not dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5. Jumlah Ketukan Untuk Tanda Sukat 2/2
Nama not
Bentuk Not
Jumlah Ketukan
Not penuh

2
Not setengah

1
Not seperempat

1/2
Not seperdelapan

1/4
Not seperenambelas

1/8
Ketukan ini berlaku untuk semua tanda sukat yang angka penyebutnya 2

Untuk not tanda sukat 4/46/8 dan 2/2 dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini.
Tabel 6. Jumlah Ketukan Not Untuk Semua Tanda Sukat.
Nama Not
Bentuk Not
Tanda Sukat
TS 4/4
TS 6/8
TS 2/2
Penuh

4
8
2
1/2

2
4
1
1/4

1
2
1/2
1/8

1/2
1
1/4
1/16

1/4
1/2
1/8
1/32

1/8
1/4
1/16

Untuk Tanda Istirahat (TI) /46/8 dan 2/2 dapat dilihat pada tabel 7dibawah ini.
Tabel 7. Jumlah Ketukan Tanda Istirahat Untuk Semua Tanda Sukat.
Nama TI
Bentuk TI
Tanda Sukat
TS 4/4
TS 6/8
TS 2/2
Penuh

4
8
2
1/2

2
4
1
1/4

1
2
1/2
1/8

1/2
1
1/4
1/16

1/4
1/2
1/8
1/32

1/8
1/4
1/16


Pemahaman Ketukan

Digambarkan seperti garis lengkung yang bernilai 1 ketuk, 1 garis lengkung yang dibagi-bagi




awal bunyi akhir bunyi




Awal bunyi akhir bunyi

Misal not 1/16 memiliki 1/4 ketuk




Awal bunyi akhir suara

Ket : 4 not 1/16 memiliki 1/4 ketuk harus dimainkan dalam 1 ketuk, kemudian not berikutnya adalah 1 not 1/4 yang dimainkan dalam satu ketuk. Dalam notasi angka penulisannya 1 2 3 4 5 dalam notasi balok bendera not bisa digabung mis ♫♫

Tanda Titik
Tanda titik ditempatkan di belakang not balok. Nilai tanda titik adalah setengah dari not di depannya. Bila not di depannya adalah not penuh (1) = 4 ketuk, maka tanda titik bernilai setengah (½) = 2 ketuk, dan seterusnya.

Nada Dasar

Tangga nada diatonis mayor yaitu ; serangkaian nada yang berbunyi dengan urutan do sampai dodengan interval setiap nada dalam pola 1-1-1/2-1-1-1-1/2

1 2 3 4 5 6 7 1
do re mi fa sol la si do

ket : mi dan fa kemudian si dan do jaraknya 1/2 dan yang lain jaraknya 1, rangkaian nada dari do sampai do disebut 1 oktaf

nada do dalam setiap tangga nada diatonis mis, C=do, G=do, E=do dan seterusnya, digunakan agar semua nada yang ada dalam sebuah lagu tidak menjadi tinggi atau terlalu rendah ketika dibawakan oleh penyanyi.
Penulisan tangga nada diatonis (nada netral) seperti berikut ;






Tanda Kromatik

Tanda kromatik yaitu ; tangga nada yang setiap nadanya berjarak 1/2 nada. Tanda kromatik terdiri dari;
  1. Tanda kruis
  2. Tanda mol
  3. Tanda pugar (natural)

Tanda Kruis adalah tanda untuk menaikkan not sebanyak 1/2 nada lebih tinggi, pada sebuah not balok diberi tanda kres (#} maka not tersebut naik 1/nada dan namanya berubah dengan akhiran ‘is.


C# D# E# F# G# A# B#
C D E F G A B C’
do re mi fa sol la si do’

ket : not E# (Eis) sama dengan not F (Fa) dan not B# (Bis) letaknya sama dengan not C dikarenakan jarak interval naiknya adalah 1/2 nada sesuai dengan pola interval nada diatonis. Pada notasi balok digambarkan seperti :






Tanda Mol (b) adalah tanda untuk menurunkan not sebanyak 1/2 nada lebih rendah, pada sebuah not balok diberi tanda (b) maka not tersebut turun 1/2 nada dan namanya berubah dengan akhiran ‘es


Db Eb Fb Gb Ab Bb Cb
C D E F G A B C’
do re mi fa sol la si do’

sumber terkait dalam artikel ini.

http://junimanurung435.blogspot.co.id/2013/10/kemudahan-mempelajari-not-balok.html

Police Story

Perampokan Bank S uatu pagi yang cerah dengan titik matahari yang sangat indah di ufuk timur bandung ini, terdengar suara yang mengg...