5 tari Khas Banten

Tari Tradisional Banten - tradisikita.my.id. ~ Provinsi Banten yang terbentuk berdasarkan Undang Undang 23 Tahun 2000, merupakan pemekaran dari Provinsi Jawa Barat. Dibidang Seni dan Budaya, Provinsi Banten banyak kemiripan dengan provinsi Jawa Barat pada umumnya, namun demikian seiring perkembangan Provinsi Banten, banyak kebudayaan yang muncul menjadi ciri khas Provinsi yang saat ini dipimpin oleh Rano Karno. Salah satu ciri khas kabudayaan dari Provinsi Banten ini adalah Tari Tradisionalnya. Beberapa tarian tradisional dikembangkan oleh para koreografer dan seniman Banten. Dan berikut ini adalah beberapa seni tari tradisional Banten yang bisa Sobat ketahui tetap dari blog www.tradisikita.my.id


1. Tari Tradisional Banten - Tari Walijamaliha



Tari Walijamaliha
 adalah visualisasi perkenalan daerah Banten Yang sarat daya tarik, memiliki potensi alam berlimpah, bersejarah turunan kesultanan besar, serta memiliki derajat ketaatan agama yang tidak diragukan. Visualisasi Keragaman Budaya terdiri dari budaya Sunda, Jawa Serang, Etnis Cina, Arab dan India hidup berdampingan sebagai bukti kebersamaan dan kekompakan warganya dalam mambangun Banten.

Tari Walijamaliha sebagai tarian selamat datang dengan 6 adegan pokok adalah filosofis dari rukun iman terinspirasi dari bait-bait shalawat dalam kitab Barzanji.  Tarian Walijamaliha ini digagas oleh  Ibu Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE pada saat menjabat sebagai Gubernur Banten dan Ibu Hj. Egi Djanuiswati M.Sc selaku Kadisbudpar Provinsi Banten, dan direalisasikan oleh seniman-seniman Banten yang telah ditunjuk.

Kata Walijamaliha sendiri berasal dari Bahasa Arab yang bermakna daerah yang memiliki kecantikan atau daya tarik. Adapun tarian ini dibawakan oleh penari wanita dengan gerak yang ceria serta mengenakan kostum religi, hal ini mencerminkan karakter masyarakat Banten yang terbuka, riang, ramah, hangat dan enerjik dalam suasana yang agamis.


2. Tari Tradisional Banten - Tari Grebeg Terbang Gede

Tari Grebeg Terbang Gede adalah merupakan tari kreasi yang masih bercirikan Tradisi, yang  berpijak pada kesenian Terbang Gede atau Terbang Buhun dari Kota Serang dan dikolaborasikan dengan pencak silat khas Banten.

Kata Grebeg sendiri diambil dari kosa kata bahasa Jawa Banten , yang memiliki arti dirempug, sebagai simbol dari masyarakat Banten  yang  religius, ramah,  dan terbuka. Tarian Grebek Gerbang Gede dari Provinsi Banten ini merupakan salah satu tarian penyambutan bagi tamu agung yang berkunjung ke Provinsi Banten.

3. Tari Tradisional Banten - Tari Bendrong Lesung

Tari Bendrong Lesung adalah merupakan tari kreasi yang berpijak pada tradisi masyarakat Cilegon Banten yaitu Bedrong Lesung. Bedrong Lesung awalnya merupakan tradisi masyarakat Cilegon Banten dalam menyambut panen raya, akan tetapi seiring perkembangan lahirlah tarian Bedrong Lesung yang ditampilkan pada acara - acara perkawinan atau acara persemian.

Tarian ini menggunakan iringan musik tradisional dengan dipadukan suara lisung / lesung dari para penari.


4. Tari Tradisional Banten - Tari Cokek

Tari Cokek adalah sebuah tarian tradisional dari daerah Tangerang Provinsi Banten yang dimainkan pertama kali sekitar abad ke-19. Ketika itu, tarian ini diperkenalkan oleh Tan Sio Kek, seorang tuan tanah Tionghoa di Tangerang yang sedang merayakan pesta. Dalam perayaan pesta itu, Tan Sio Kek mengundang beberapa orang ternama yang tinggal di Tangerang. Tan Sio Kek mengundang juga tiga orang musisi yang berasal dari daratan Cina. Ketika itu, para musisi Cina hadir sambil membawa beberapa buah alat musik dari negara asalnya. 

Salah satu alat musik yang mereka bawa yakni Rebab Dua Dawai. Atas permintaan Tan Sio Kek, musisi itu kemudian memainkan alat musik yang mereka bawa dari daratan Cina. Pada saat yang bersamaan, grup musik milik Tan Sio Kek juga memainkan beberapa alat musik tradisional dari daerah Tangerang, seperti seruling, gong serta kendang.
Lantunan nada dari perpaduan alat musik daratan Cina dan Tangerang itu kemudian dikenal dengan nama musik Gambang Kromong. Untuk meramaikan suasana pesta, Tan Sio Kek menghadirkan tiga orang wanita. Sesuai permintaan Tan Sio Kek, mereka menari mengikuti alunan musik yang dimainkan para musisi. Para tamu yang menghadiri pesta menyebut ketiga penari itu Cokek. Konon, Cokek merupakan sebutan bagi anak buah Tan Sio Kek. Sejak saat itulah, masyarakat Tangerang di provinsi Banten mulai mengenal nama tari Cokek.

5. Tari Tradisional Banten - Tari Bentang Banten

Tari Bentang Banten adalah tari kreasi yang masih berpijak pada tradisi kebudayaan masyarakat Banten. Tari Bentang Banten dikembangkan oleh Sanggar Wanda Banten yang dipimpin oleh Beni Kusnandar S.Sn, M.Si dan istrinya Ibu Wiwin Purwinarti S.Sn.

Selain Tari Bentang Banten, beberapa tarian yang juga lahir dari kreatifitas Sanggar Tari Wanda Banten antara lain : Tari Ngerakse, Tari NGaji Diri, Tari Topeng Sembilan, Tari Dzalailan, Tari Dzalail Panggung Jati, Tari Ngeratib, Tari Ahlan Wasahlan, Tari Rampak Terbang Ciolang, Tari Ringkang Jawari, Debus dan masih banyak karya tari lainnya.

sumber terkait dalam artikel ini, silahkan klik link di sini

No comments:

Post a Comment

Police Story

Perampokan Bank S uatu pagi yang cerah dengan titik matahari yang sangat indah di ufuk timur bandung ini, terdengar suara yang mengg...