10 Tari Tradisional Jambi
Provinsi Jambi
merupakan provinsi yang berada di Pulau Sumatera. Penduduknya mayoritas adalah suku adat melayu.
Seperti halnya penduduk melayu yang menetap di Provinsi lainnya di Indonesia,
penduduk provinsi Jambi juga memiliki beragam tradisi dan adat istiadat. Tidak
terkecuali dengan seni tari tarian daerah atau tari tradisional Jambi.
Tari Tradisional dari Jambi sangat
beragam, dan kebanyakan memang bernuansa melayu. Sehingga tidak heran jika ada
tarian yang mirip dengan tari dari provinsi lain. Sebut saja tari sekapur sirih
Jambi yang bisa ditemui juga di Riau maupun Kepulauan Riau dengan nama tari
makan sirih atau tari persembahan. Bahkan negara tetangga Malaysia juga
memiliki tarian yang hampir mirip dengan itu. Walaupun mungkin saja namanya
berbeda, tetapi tarian ini merupakan tarian ciptaan orang Indonesia.
Untuk mengetahui
lebih jauh mengenai tari tradisional Jambi ini, mari kita simak penjelasan
singkat 10 tari tradisional Jambi dibawah ini :
1. Tari Tradisional Jambi - Tari
Sekaput Sirih
Tari
Sekapur Sirih dari Jambi diciptaka pertama kali
oleh Firdaus Chatab pada tahun 1962. Kemudian pada tahun 1967, tari Sekapur
Sirih ini ditata ulang oleh OK Hendri BBA
(https://twitter.com/infojbi/status/13576226195120129. Firdaus Chatab sendiri
memang terkenal sebagi seorang seniman multi talenta yang juga terkenal dengan
lagu ciptaannya yang berjudul Rang Kayo Hitam.
Tarian Sekapur Sirih
merupakan tari tradisional dari Provinsi Jambi yang dibawakan untuk menyambut
kedatangan tamu kehormatan yang datang ke Jambi. Tarian Sekapur Sirih ini
biasanya dilakukan oleh 12 orang penari terdiri dari 9 orang penari wanita
serta 2 orang pria bertugas sebagai pembawa payung dan 1 orang pria sebagai
pengawal.
Tarian Sekapur Sirih
diiringi oleh musik tradisional khas melayu Jambi yaitu dari suara rebana,
gambus, gendang, gong serta alat musik akordion dan biola. Sedangkan para
penari Sekapur Sirih menggunakan kostum khas Jambi dengan membawa beberapa
properti seperti Cerano (tempat sirih), keris serta payung.
2. Tari
Tradisional Jambi - Tari Selampit Delapan
Tari selampit delapan merupakan
tari tradisional yang berasal dari Provinsi Jambi. Tari ini pertama kali
diperkenalkan oleh M. Ceylon ketika bertugas pada Dinas Kebudayaan Provinsi
Jambi pada tahun 1970-an. Pria kelahiran Padang Sidempuan 7 Juli 1941 ini memiliki
bakat yang luar biasa dalam bidang kesenian, terutama seni tari. Sebagai
pribadi yang baik, ramah, dan enerjik membuat dia mudah beradaptasi dengan
budaya dan lingkungan setempat. Aktivitasnya yang lebih banyak bergulat dalam
bidang kebudayaan menjadikan dirinya berhasil menangkap pesan terdalam dari
pergaulan masyarakat yang kemudian diolah menjadi sebuah karya seni bernama
Tari Selampit Delapan.
Tari Selampit Delapan ini
menggambarkan kekompakan, dan kekompakan itulah yang
menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Tari Selampit Delapan
terkandung sebuah pesan yang dalam tentang makna sebuah pergaulan, bahwa
pergaulan yang baik dilandasi oleh keimanan,SALING menghargai,
dan berperilaku bijaksana. Tentunya pandangan ini tidak terlepas dari falsafah
hidup masyarakat Jambi yang memegang teguh nilai-nilai keimanan sebagai
landasan dalam setiap pergaulan. Tarian Selampit Delapan ini dibawakan oleh 8
orang penari (4 pasang muda mudi) yang masing-masing membawa kain. Kain yang
mereka bawa diatur sedemikian rupa serasi dengan koreografi sehingga membantuk
1 ikatan yang kuat.
Dalam perkembangannya, tari
selampit delapan tersebut kemudian
ditetapkan menjadi salah satu tarian khas Provinsi Jambi. Tari Selampit Delapan
ditampilkan pada acara-acara pesta adat, atau acara promosi budaya.
3. Tari Tradisional Jambi - Tari
Inai
Tari Inai adalah tarian
tradisional yang bisa ditemui dalam keseharian tradisi masyarakat Kuala Jambi,
Desa Teluk Majelis, Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Tari
Inai ini ditampilkan pada acara adat perkawinan. Gerakan dari tari inai berpola
pada gerakan pencak silat yang merupakan salah satu olahraga bela diri dalam
masyarakat Melayu pada umumnya.
Tari Inai ini diiringi oleh hendakan
musik patam-patam yang merupakan iringin musik dari alat musik biola, akordion,
serunai, gong dan hentakan kendang ronggeng.
Adapun fungsi dari tari inai ini adalah
sebagai eksprtesi ritual yaitu menjaga calon mepelai wanita dari
gangguan-gangguan supernatural yang berasal dari manusia atau makhluk halus.
Selain itu tari inai dari Jambi ini memiliki fungsi sebagai ungkapan estetik
dan hiburan.
Penari inai terdiri dari 5 atau 7 pasang penari yang memakai busana adat Melayu. Kepala ditutup dengan memakai peci dan mengenakan baju baju Gunting Cina atau baju Kecak Musang dan celana panjang longgar. kemudian memakai sesamping yaitu kain sarung atau songket yang dibentuk segitiga atau sejajar dan diikatkan ke pinggang tepatnya di atas lutut. Properti yang digunakan pada tarian berfungsi sebagai pelengkap saja atau juga sebagai alat pendukung gerak tari tersebut.
Penari inai terdiri dari 5 atau 7 pasang penari yang memakai busana adat Melayu. Kepala ditutup dengan memakai peci dan mengenakan baju baju Gunting Cina atau baju Kecak Musang dan celana panjang longgar. kemudian memakai sesamping yaitu kain sarung atau songket yang dibentuk segitiga atau sejajar dan diikatkan ke pinggang tepatnya di atas lutut. Properti yang digunakan pada tarian berfungsi sebagai pelengkap saja atau juga sebagai alat pendukung gerak tari tersebut.
4. Tari
Tradisional Jambi - Tari Tauh
Tari Tauh Jambi merupakan tarian
tradisional yang menggambarkan pergaulan atau hubungan muda mudi. Tari Tauh
Jambi ini sudah ada sejak zaman dahulu sampai sekarang, khususnya didaerah
Lekok 50 Tumbi Lepur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Bungo, Jambi.
Seperti halnya beberapa tari
tradisional Jambi yang sudah kita kenal diatas, tari tauh ini dibawakan oleh
beberapa penari secara berpasangan (4 orang penari wanita dan 4 orang penari
pria) dengan menggunakan pakaian tradisi melayu.
Tari Tauh diiringi oleh musik tradisional Jambi yang dibunyikan dari alat musik kalintang kayu, gong, gendang dan biola, dengan lagu pengiring krisnok dan pantun pantun anak muda.
Tari tauh ditampilkan pada acara-acara resmi yang diadakan pemerintah maupun masyarakat pada umum pada acara pesta perkawinan.
Tari Tauh diiringi oleh musik tradisional Jambi yang dibunyikan dari alat musik kalintang kayu, gong, gendang dan biola, dengan lagu pengiring krisnok dan pantun pantun anak muda.
Tari tauh ditampilkan pada acara-acara resmi yang diadakan pemerintah maupun masyarakat pada umum pada acara pesta perkawinan.
5. Tari
Tradisional Jambi - Tari Nitih Mahligai
Tari Nitih Mahligai adalah tari
tradisional yang diadaptasi dari upacara adat masyarakat Kerinci yaitu
"Niti Naik Mahligai". Tari Nitih Mahligai ini ditata oleh Epa
Bramanti Putra.
Upacara Niti Naik Mahligai
sendiri adalah sebuah upacara yang dulu dilakukan untuk memilih pemimpin di
kerajaan yang terdapat di Bukit Kaco, batas antara Kerinci dan Bungo.
Menurut penuturan Epa
Bramanti Putra sebagai keturunan langsung Ratu Kerajaan Bukit Kaco, seseorang
akan diangkat sebagai apabila sang calon telah melewati beberapa tahap seleksi
yang terdiri ;
- meniti
pecahan kaca
- meniti
berbagai macam duri tumbuhan
- meniti
bara api
- meniti
bambu runcing
- meniti/masuk
ke dalam api besar
- meniti
tanggu berayun
- duduk
di daun nyiru/awing-awang
Prosesi Nitih
Naik Mahligai ini diadaptasi menjadi sebuah pertunjukan. Sedangkan tarian nitih
mahligai diiringi dengan beragam alat musik antara lain Gendang serta diiringi
dengan lantunan ‘Nyahu’ (vocal) sang pawang, sedangkan penari bergerak
mengikuti irama musik dengan gerakan tari Aseik.
6. Tari
Tradisional Jambi - Tari Rangguk
Tari Rangguk adalah
tarian tradisional yang berkembang di masyarakat Dusun Cupak, Kerinci yang ada
di Provinsi Jambi. Rangguk berasal dari bahasa Kerinci Hulu, sedangkan sebagian
masyarakat Jambi khususnya orang Sungai Penuh menyebutnya dengan kata
"ranggok" dan orang Pulau Tengah menyebut dengan
"rangguek". Kata rangguk diartikan berbeda-beda, ada yang mengatakan
bahwa rangguk berarti tari, adapula yang mengatakan kata rangguk berasal dari
kata uhang (orang) dan nganggok yang berarti mengangguk, sehingga dalam
perkembangannya kata uhang ngaggok menjadi rangguk.
Pada mulanya tari
rangguk hanya dilakukan oleh lelaki, biasanya pada sore hari sepulang bekerja
sebagai sarana hiburan pelepas lelah. Akan tetapi setelah abad ke 20 kaum
perempuan mulai melakukan tarian rangguk, walaupun terbatas pada anak-anak
saja. Baru pada abad ke 50 perempuan dewasa ikut mementaskannya.
7. Tari
Tradisional Jambi - Tari Sekato
Tari Sekato adalah tarian
daerah Jambi yang lahir hasil dari pengolahan tari yang ada di Jambi pada tahun
1992. Tari Sekato Jambi menggambarkan pasangan muda mudi yang sedang memadu
kasih.
Tari Sekato ini ditata oleh Sri Purnama Syam.
Dalam pementasannya Tari Sekato dari Jambi dibawakan oleh 8 orang penari putra
dan putri secara berpasangan. Para penari Sekato menggunakan kostum
berupa baju gunting limo, celana panjang, kain samping, desta, baju kurung,
celana panjang dan teratai. Selain menggunakan kostum / baju adat melayu,
penari sekato juga menggunakan properti berupa kipas dan payung. Penggunaan
properti kipas dan kayu ini memiliki arti sebagai senjata dan perlindungan
diri.
8. Tari
Tradisional Jambi - Tari Liang Asak
Tari liang asak adalah tari daerah
Jambi yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Jambi yang sedang
menugal menanam padi disawah yang dilakukan oleh bujang dan gadis. Tarian Liang
Asak ini berasal dari Sarolangun, Kabupate Sarolangun, Provinsi Jambi
Yang dimaksud dengan liang asak menurut
masyarakat Sarolangun adalah lobang-lobang kecil akibat ditugal sebagai
tempat penaburan benih. Karena tari ini menggambarkan proses menugal dan
menanam padi, maka judulnya diangkat dari salah satu hasil proses menugal.
Tari Liang Asak yang ditata
oleh Elmawati dan Ali Tayib, ditampilkan oleh penari putra dan putri
secara berpasangan, dengan jumlah penari 3 sampai dengan 5 orang
pasangan. Adapun gerakan dari tari liang asak yang berasa dari Sarolangun Jambi
ini menggabarkan proses menugal dan menanam padi sambil bersenda gurau bersama
pasangannya dengan type gerakan langkah tak jadi, zigzag, tudung awan dan
nyilau.
Para penari mengenakan Kostum baju khas melayu yaitu penari putri memakai baju kurung, kain sarung dan topi penutup kepala. Sedangkan penari putra menggunakan busana baju teluk blango dan topi. Tari Liang Asak ini diiringi musik yang dimainkan antara lain gendang, biola, accordion dan gong.
Para penari mengenakan Kostum baju khas melayu yaitu penari putri memakai baju kurung, kain sarung dan topi penutup kepala. Sedangkan penari putra menggunakan busana baju teluk blango dan topi. Tari Liang Asak ini diiringi musik yang dimainkan antara lain gendang, biola, accordion dan gong.
8. Tari Tradisional Jambi - Tari
Serengkuh Dayung
Tari Serengkuh dayung adalah
tarian daerah yang berasal dari Kota Jambi. Pencipta tarian ini belum
diketahui, akan tetapi telah ditata ulang oleh Aini Rozak pada tahun 1990.
Tari Serengkuh Dayung menggambarkan perasaan searah setujuan dan rasa kebersamaan dalam segala hal. Tari serengkuh dayung ini dibawakan hanya oleh penari putri.
Tari Serengkuh Dayung menggambarkan perasaan searah setujuan dan rasa kebersamaan dalam segala hal. Tari serengkuh dayung ini dibawakan hanya oleh penari putri.
9. Tari Tradisional Jambi - Tari Rentak
Kudo
Tari Rentak Kudo
sangat populer di masyarakat Kerinci. Tari Rentak Kudo adalah tarian
kesenian khas budaya asli masyarakat Kerinci yang berasal dari
daerah Hamparan Rawang Kabupaten Kerinci, Jambi yang banyak
diminati kalangan masyarakat di Kabupaten Kerinci.
Tarian ini dikenal
sebagai "Rentak Kudo" karena gerakannya yang
menghentak-hentak seperti kuda. Disamping itu tarian ini dibawakan
dalam perayaan yang dianggap sangat sakral oleh masyarakat Kerinci. Tingginya
penghormatan terhadap perayaan seni dan budaya Kerinci ini pada zaman dahulu
sangat kuat sehingga dipercaya bahwa dalam setiap pementasan seni budaya ini
getaran dan hentakan tari Rantak Kudo bisa terasa hingga jarak yang sangat jauh
dari lokasi pementasan.
Tarian Rentak Kudo
ini dipersembahkan untuk merayakan hasil panen pertanian di daerah Kerinci yang
secara umum adalah beras (padi) dan dilangsungkan berhari-hari tanpa henti.
Kadang bila dilanda musim kemarau yang panjang, masyarakat Kerinci juga akan
mementaskan kesenian ini untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa (menurut
kepercayaan mereka masing-masing). Tujuan dari pementasan tari ini umumnya
adalah untuk melestarikan pertanian dan kemakmuran masyarakat, untuk
menunjukkan rasa syukur masyarakat Kerinci baik dalam musim subur maupun dalam
musim kemarau untuk memohon berkah hujan sakral oleh masyarakat Kerinci.
Namun pada saat
sekarang tari rantak kudo sudah umum dipakai, bahkan acara/ resepsi pernikahan
pun tari rantak kudo ini sering digunakan di kalangan masyarakat untuk suatu
hiburan di suatu pernikahan
10. Tari Tradisional Jambi - Tari Kisan
Tari Kisan adalah
tarian tradisional yang berasal dari Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Bangko,
Provinsi Jambi. Pencipta tari kisan Jambi ini tidak dikenal akan tetapi tarian
ini telah ditata ulang oleh Daswar Edi pada tahun 1980 dan Darwan Asri tahun
1983.
Tarian Kisan ini menggambarkan kegiatan masyarakat dalam mengolah padi menjadi beras, dan tarian ini dibawakan oleh penari remaja putri.
Demikian Sobat tradisi, 10 tari tradisional Jambi yang bisa kita rangkum. Semoga akan menambah perbendaharaan pengetahuan sobat tentang tari daerah Indonesia.
Referensi :
1. http://www.senitari.com/2015/07/tari-sekapur-sirih-sambutan-selamat-datang.html
2. http://yudhiebahar.blogspot.co.id/2014/02/jenis-jenis-tarian-daerah-jambi.html
3. https://nsvn.wordpress.com/2014/03/08/tari-inai-sebagai-salah-satu-tari-daerah-jambi/
4. http://naniksriwahyuni.blogspot.co.id/2014/04/tari-tarian-dari-jambi.html
5. http://melayuonline.com/ind/culture/dig/1636/tari-rangguk
6. http://jambi.tribunnews.com/2013/03/13/tari-rangguk-kerinci-disiarkan-tv-malaysia
7. http://www.saktimedia.com/tarian-rentak-kudo-kerinci-jambi/
8. http://www.tamanbudayajambi.com/blog/detail/38/seputar.apresiasi.tari.jambi
Sumber terkait dalam artikel ini, silahkan klik link di sini
Tarian Kisan ini menggambarkan kegiatan masyarakat dalam mengolah padi menjadi beras, dan tarian ini dibawakan oleh penari remaja putri.
Demikian Sobat tradisi, 10 tari tradisional Jambi yang bisa kita rangkum. Semoga akan menambah perbendaharaan pengetahuan sobat tentang tari daerah Indonesia.
Referensi :
1. http://www.senitari.com/2015/07/tari-sekapur-sirih-sambutan-selamat-datang.html
2. http://yudhiebahar.blogspot.co.id/2014/02/jenis-jenis-tarian-daerah-jambi.html
3. https://nsvn.wordpress.com/2014/03/08/tari-inai-sebagai-salah-satu-tari-daerah-jambi/
4. http://naniksriwahyuni.blogspot.co.id/2014/04/tari-tarian-dari-jambi.html
5. http://melayuonline.com/ind/culture/dig/1636/tari-rangguk
6. http://jambi.tribunnews.com/2013/03/13/tari-rangguk-kerinci-disiarkan-tv-malaysia
7. http://www.saktimedia.com/tarian-rentak-kudo-kerinci-jambi/
8. http://www.tamanbudayajambi.com/blog/detail/38/seputar.apresiasi.tari.jambi
Sumber terkait dalam artikel ini, silahkan klik link di sini
No comments:
Post a Comment