Tarian
Tradisional Bandar Lampung
Tarian Tradisional Bandar
Lampung –
Lampung adalah salah satu provinsi yang ada di pulau Sumatera yang beribukota
Bandar Lampung. Lampung terkenal dengan Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan
Bakauheni yang menghubungkan antara pulau Sumatera dan Jawa.
Bandar Lampung merupakan pelabukan dua kota kembar Tanjungkarang dan
Telukbetung yang terkenal dengan potensi kelautannya. Daerah Lampung dikenal
sebagai penghasil kain tapis, kain tenun bersulam benang emas yang indah. Kain
ini dibuat oleh wanita. Pada penyelenggaraan upacara adat, seperti
perkawinan, tapis yang dipenuhi sulaman benang emas dengan motif yang indah
merupakan kelengkapan busana adat daerah Lampung. Selain itu Bandar Lampung juga memiliki Tarian Tradisional yang
terkenal untuk upacara penyambutan dan acara yang lain.
1. Tarian Sembah
Tarian Sembah adalah Tarian Tradisionalyang
di khususkan untuk penyambutan tamu penting. Tarian ini menggambarkan tentang
kegembiraan, tarian ini
diperagakan atraksi petaburan beras kunyit yang melambangkan doa permohonan
keselamatan dan kegembiraan tamu.Selain Tari penyambutan
tamu, biasanya tarian sembah dipentaskan pada acara nikahan, khitanan, seni
budaya. Busana yang dipakai menggunakan baju adat lampung.
Ada berbagai jenis
tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung. Salah satu jenis tarian
yang terkenal adalah Tari Sembah. Ritual tari sembah biasanya diadakan oleh
masyarakat lampung untuk menyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu
atau undangan yang datang. Mungkin bolehlah dikatakan sebagai sebuah
tarian penyambutan.
Tari sembah atau tari sambut merupakan tari selamat
datang atau sekapur sirih yang menggambarkan rasa kegembiraan. tari ini
biasanya digelar pada saat menyambut tamu atau bisa juga pada saat resepsi dan
upacara selamatan maras taon, yang diiringi dengan musik dan nyayian yang
mengekpresikan kehangatandan kegembiraan dalam penyambutan. dalam tarian ini
diperagakan atraksi petaburan beras kunyit yang melambangkan doa permohonan
keselamatan dan kegembiraan tamu.
Selain sebagai ritual
penyambutan, Tari Sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat
pernikahan masyarakan Lampung. Sekarng, Tari Sembah jadi salah satu aset budaya
Lampung yang selalu dimunculkan dari setiap acara baik lokal, nasional atau pun
internasional. Ciri khas pada tarian Lampung seorang penari memakai kuku
panjang yang terbuat dari emas atau tembaga dan tangan mereka menari dengan
gemulainya.
2. Tarian Cangget
Tarian
Cangget merupakan Tarian yang menggambarkan pergaulan yang dilakukan oleh muda
mudi untuk mencari jodoh. Waktu Tari Cangget ditarikan biasanya para orang tua
memperhatikan dan menilai gerak-gerik mereka dalam membawakan tarian ini.
Kegiatan seperti ini oleh masyarakat Lampung disebut dengan nindai. Tujuannya
pun
Lampung adalah sebuah
provinsi yang letaknya paling selatan di Pulau Sumatera. Di dalam provinsi ini
penduduknya terbagi dalam beberapa suku bangsa yaitu: Suku bangsa Lampung,
Jawa, Sunda dan Bali (http://www.wikipedia.org/). Pada Sukubangsa Lampung
sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu Lampung Pepadun dan lampung Sebatin.
Lampung Sebatin adalah sebutan bagi orang Lampung yang berada di sepanjang
pesisir pantai selatan Lampung. Sedangkan, Lampung Pepadun adalah sebutan
bagi orang Lampung yang berasal dari Sekala Brak di punggung Bukit Barisan
(sebelah barat Lampung Utara) dan menyebar ke utara, timur dan tengah provinsi
ini. Sebagaimana masyarakat lainnya, mereka juga mereka menumbuh-kembangkan
kesenian yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata, tetapi jatidirinya.
Dan, salah satu kesenian yang ditumbuhkembangkan oleh masyarakat Lampung,
khususnya Orang Pepadun, adalah jenis seni tari yang disebut “tari cangget”.
Konon, sebelum tahun 1942 atau sebelum kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia, tari cangget selalu ditampilkan pada setiap upacara yang berhubungan dengan gawi adat, seperti: upacara mendirikan rumah, panen raya, dan mengantar orang yang akan pergi menunaikan ibadah haji. Pada saat itu orang-orang akan berkumpul, baik tua, muda, laki-laki maupun perempuan dengan tujuan selain untuk mengikuti upacara, juga berkenalan dengan sesamanya. Jadi, pada waktu itu tari cangget dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada suatu desa atau kampung dan bukan oleh penari-penari khusus yang memang menggeluti seni tari tersebut.
Waktu itu para orangtua biasanya memperhatikan dan menilai gerak-gerik mereka dalam membawakan tariannya. Kegiatan seperti itu oleh orang Lampung disebut dengan nindai. Tujuannya tidak hanya sekedar melihat gerak-gerik pemuda atau pemudi ketika sedang menarikan tari cangget, melainkan juga untuk melihat kehalusan budi, ketangkasan dan keindahan ketika mereka berdandan dan mengenakan pakaian adat Lampung. Bagi para pemuda dan atau pemudi itu sendiri kesempatan tersebut dapat dijadikan sebagai arena pencarian jodoh. Dan, jika ada yang saling tertarik dan orang tuanya setuju, maka mereka meneruskan ke jenjang perkawinan.
Konon, sebelum tahun 1942 atau sebelum kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia, tari cangget selalu ditampilkan pada setiap upacara yang berhubungan dengan gawi adat, seperti: upacara mendirikan rumah, panen raya, dan mengantar orang yang akan pergi menunaikan ibadah haji. Pada saat itu orang-orang akan berkumpul, baik tua, muda, laki-laki maupun perempuan dengan tujuan selain untuk mengikuti upacara, juga berkenalan dengan sesamanya. Jadi, pada waktu itu tari cangget dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada suatu desa atau kampung dan bukan oleh penari-penari khusus yang memang menggeluti seni tari tersebut.
Waktu itu para orangtua biasanya memperhatikan dan menilai gerak-gerik mereka dalam membawakan tariannya. Kegiatan seperti itu oleh orang Lampung disebut dengan nindai. Tujuannya tidak hanya sekedar melihat gerak-gerik pemuda atau pemudi ketika sedang menarikan tari cangget, melainkan juga untuk melihat kehalusan budi, ketangkasan dan keindahan ketika mereka berdandan dan mengenakan pakaian adat Lampung. Bagi para pemuda dan atau pemudi itu sendiri kesempatan tersebut dapat dijadikan sebagai arena pencarian jodoh. Dan, jika ada yang saling tertarik dan orang tuanya setuju, maka mereka meneruskan ke jenjang perkawinan.
tidak hanya sekedar melihat gerak-gerik
pemuda atau pemudi saat sedang menarikan Tari Cangget, melaiinkan juga untuk
melihat kehalusan budi, ketangkasan dan keindahan ketika mereka berdandan dan
mengenakan pakaian adat Lampung.
3. Tarian Bedana
Tarian Bedana merupakan tarian muda
mudi yang dilakukan atas kegembiraan yang dipentaskan di daerah lampung. Tari
bedana yang diyakini bernapaskan agama Islammerupakan tari tradisional, mencerminkan tata
kehidupan masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka sebagai simbol persahabatan
dan pergaulan
Tari Bedana adalah tari muda/i Lampung. Tarian ini
biasa dibawakan oleh pemuda/i dalam acara2 adat dan acara2 yang tidak resmi
sebagai ungkapan rasa gembira.
Tari Bedana adalah salah satu jenis seni Tari
masyarakat Suku Lampung, baik Lampung Pepadun maupun Lampung Sebatin. Namun
masing-masing memiliki karakteristik, baik dari alat musik yang digunakan
maupun gerakan tarinya.
Menurut informasi, Tari Bedana masyarakat Lampung
Pepadun memiliki warna musik dan gerak yang lebih kaya. Hal ini dapat dimaklumi karena watak khas
masyarakat ini lebih terbuka dan berani dibandingkan masyarakat Lampung
Sebatin. Masyarakat yang disebutkan terakhir ini dikenal lebih halus
perangainya, dan cenderung membatasi diri. Namun pada umumnya mereka semua
ramah dan baik hati.
Tari Bedana adalah perwujudan luapan sukacita atas
wiraga (gerak badan) untuk mencapai ekstase, dalam batas-batas tertentu ketika
menari diiringi gamelan khasnya, jiwa kita seperti mengembarai lembah-lembah
hijau di bawah kaki Gunung Rajabasa, semua berubah indah. Riang.
Estetika tari bedana membuat
kedirian kita berasa selalu muda. Penuh antusiasme. Dan pada kesempatan lain,
ketika menyaksikan langsung tari bedana dipentaskan dengan sunggingan senyum
manis muli-mekhanai, kita serasa diguyur air pegunungan yang atis. Secara
otomatis terpancing “begitu ingin” larut dalam tari.
Tari bedana yang diyakini
bernapaskan agama Islam merupakan tari tradisional, mencerminkan tata kehidupan
masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka sebagai simbol persahabatan dan
pergaulan. Pada tari ini
tergambar nilai akulturasi antara tata cara dan pranata sosio- kultural adat
gaul anak muda Lampung dengan komitmen beragama.
4.Tari
Melinting
Tari Melinting merupakan Tarian yang
menjadi asset Bandar Lampung
sejak dahulu kala yang merupakan peninggalan dari Ratu Melinting. Keagungan
Ratu Melinting yang tersohor pada jaman itu. Dimana para penarinya hanya
sebatas putera dan puteri Ratu Melinting yang di pentaskan di Balai Adat. Pada
waktu dulu Tarian Melinting hanya dilakukan dilingkungan keraton atau keluarga,
sekarang tarian ini dilakukan secara umum dan biasanya untuk penyambutan tamu.
5. Tari Merak
Tari
Merak banyak dipentaskan di seluruh Indonesia bahkan ada beberapa provinsi juga
memiliki Tari Merak. Begitu juga dengan lampung memiliki tarian merak yang
berfungsi untuk penyambutan gelar. sebuah tari yang
mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah . Tarian ini melambangkan
keluhuran budi dan susila rakyat Lampung
Itulah
Tari Tradisional Bandar Lampung yang indah, dengan begini kita akan lebih
mengenal salah satu provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Semoga informasi
diatas bisa membantu kita lebih memahami bahwa kekayaan budaya Indonesia sangat
banyak.
Referensi:
No comments:
Post a Comment