Mengenal Tari Tradisional Papua
Provinsi yang dulunya kita kenal dengan
nama Irian Jaya, sejak tahun 2002 Irian Jaya ini menjadi 2 Provinsi. Sebelah
timur menjadi Provinsi Papua dan sebelah baratnya menjadi Provinsi Papua Barat.
Namun demikian pada artikel kali ini mengenai tari tradisional Papua adalah
mencakup kekayaan budaya untuk 2 Provinsi tersebut.
Provinsi Papua dan Papua Barat memiliki
beberapa tari tradisional yang telah dikenal luas di Indonesia maupun
mancanegara. Tari Tradisional yang berasal dari 2 Provinsi di Pulau Papua
adalah :
1. Tari Musyoh
Tari Musyoh adalah tari tradisional Papua
yang merupakan tarian sakral suku adat yang ada di Papua yang bertujuan untuk
menenangkan arwah suku adat papua yang meninggal karena kecelakaan. Suku adat
Papua tersebut mempercayai bahwa apabila ada yang meninggal karena kecelakaan,
maka arwahnya tidak tenang, sehingga dilakukanlah tarian skral ini (Tari
Musyoh) untuk menenangkan arwah orang yang kecelakaan tersebut.
Tari tradisional Musyoh ini diiringi oleh alat
musik tradisional Papua yaitu
Tifa. Alat musik Tifa ini juga digunakan pada beberapa tarian dari Suku Adat
Papua lainnya.
2. Tari Sajojo
Tari Sajojo adalah merupakan tarian
pergaulan berbagai suku adat di Papua. Tarian ini sudah cukup terkenal sebagai
tarian penyambut tamu yang sering dipertunjukan dalam acara penyambutan tamu
maupun acara lainnya.
Para penari sajojo menari dengan cara melompat
dan menghentak-hentakkan kakinya. Berbagai alat musik tradisional Papua seperti
tifa juga dipergunakan untuk mengiringi tari sajojo ini.
Tari Sajojo ini mulai terkenal sekitar
tahun 1990an. Bahkan sejak saat itu, tarian ini banyak dilakukan oleh masyarakat
Indonesia. Tarian yang dinamis ini memang bisa dilakukan oleh semua orang.
Dalam perkembangannya musik pengiring tari sajojo ini makin berkembang bahkan
diantaranya sudah menggunakan musik modern yang banyak dikenal masyarakat.
Tarian ini kerap diiringi lagu daerah Papua, Sajojo. Lagu Sajojo ini
menceritakan tentang gadis cantik papua yang menjadi idola di kampungnya.
3. Tari Yospan
Tari Yospan merupakan tarian pergaulan muda-mudi di Papua. Tarian ini muncul sekitar tahun 1960 dan bahkan pernah populer dan dipergunakan sebagai gerak pada senam kesehatan jasmani.
Kata Yospan sendiri merupakan akronim dari Yosim Pancar yang
merupakan nama tarian tersendiri. Tari yospan ini memang merupakan penggabungan
dari 2 tarian tradisional suku Papua. Yosim merupakan tarian dari daerah Teluk
Sairei, sedangkan tari Pancar berasal dari daerah Biak, Numfor dan Manokwari.
Gerakan tarian Yospan terinspirasi saat pesawat-pesawat
bermesin jet mulai mendaratkan rodanya di Biak sekitar 1960 an saat terjadi
konflik antara Kerajaan Belanda dengan Pemerintah Indonesia. Pada waktu itu,
banyak pesawat-pesawat tempur MiG buatan Rusia yang dipacu oleh pilot-pilot
Indonesia terbang di atas langit Biak tepatnya di atas Bandara Frans Kaisiepo
sambil melakukan gerakan-gerakan aerobatik. Gerak
tarian ini yaitu gerakan dasar yang penuh semangat, dinamik, dan menarik. Gerakannya dilakukan dengan cara berjalan sambil menari
berkeliling lingkaran di iringi oleh musisi yang menyanyikan lagu asal daerah
Papua. Gerakan yang terkenal dalam tarian ini
adalah pancar gas yang merupakan representasi dari pesawat-pesawat yang
melintas dan meninggalkan awan putih di langit,gale-gale, jef,pacul tiga,seka
dan sebagainya
Tarian Yospan ini biasanya dilakukan oleh 2 Grup terdiri
dari grup penari dan musisi. Alat musik pengiring tarian yospan antara lain
tifa, gitar, ukulele dan bas bersenar 3. Tidak ada patokan khusus pada Pakaian
yang dikenakan penari dan musisi dalam tarian yospan. Setiap grup Yospan
memiliki pakaian tersendiri namun masih mencirikan pakaian Papua.
Selain ketiga tari tradisional diatas, masyarakat Indonesia
juga sudah mengenal tari kreasi yang berasal dari Papua yaitu tari yamko rambe.
Demikian Sobat tradisi, pengenalan kita pada tarian
tradisional Papua. Semoga artikel ini menambah khasanah pengetahuan Sobat
Indonesia.
Referensi :
http://tari-tariantradisional.blogspot.com
http://id.wikipedia.org
Sumber terkait dalam artikel ini, silahkan klik link di sini
No comments:
Post a Comment