Belajar dari proses produksi film
animasi serial siKimut, akan saya coba gambarkan bagaimana proses perencanaan
yang dilakukan dan bagaimana proses produksi itu bisa berjalan seiring dan
searah sehingga menghasilkan film animasi yang baik dan profesional. Memang
pada implementasinya dilapangan tentu akan ada perbedaan dari apa yang saya
paparkan disini, karena memang kondisinya akan berbeda dari apa yang saya
lakukan pada proses pembuatan siKimut, namun secara konsep akan sama. Produksi
film secara umum dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Perencanaan dan Produksi, kedua
proses tersebut saling berhubungan dan menjadi kaitan satu sama lain.
Perencanaan menyangkut proses persiapan sebelum produksi dilakukan, dan banyak
hal yang masuk dalam proses tersebut, seperti perencanaan SDM, Peralatan,
Budget, Alur Kerja dan konsep dari cerita yang akan dibuat. Sementara proses
produksi terdiri atas 3 tahapan, yaitu praproduksi, produksi dan pasca
produksi. 1. Proses Perencanaan Kata orang, membuat rencana sudah sama dengan 50%
hasil..he..he..enak juga ya kita lakukan 2 kali perencanaan sudah dapat 100%,
berarti gak perlu produksi dah selesai..he..he..just kidding. Seperti yang saya
lakukan dalam proses produksi siKimut, terdapat beberapa pekerjaan dalam proses
perencanaan ini, yaitu :
Rencana tempat produksi
Pola pembiayaan produksi
Perencanaan fasilitas yang akan
digunakan
Perencanaan jadwal pelaksanaan
pekerjaan
Penentuan format output film yang
akan dibuat
Koordinasi pekerjaan antar bagian
Humas dan komunikasi klien
Perencanaan tempat produksi,
adalah menentukan dimana lokasi berbagai kegiatan akan dilakukan, misalnya
proses dubbing dan editingnya, produksi karakter dan animasinya, serta proses
editing akhir. Kenapa ini menjadi pertimbangan, ketika dana yang dimiliki tidak
terbatas hal ini bukan menjadi suatu permasalahan yang serius, namun bila
budget produksi terbatas apalagi nilai pekerjaan juga tidak terlalu besar hal
ini harus menjadi perhatian. Ada beberapa strategi pelaksanaan pekerjaannya
berdasarkan lokasi pekerjaan, yaitu :
Outsourcing, memberikan pekerjaan
kepada pihak ketiga seluruh pekerjaan yang akan dilakukan
atau hanya sewa tempat saja,
namun pekerjaan tetap dilakukan sendiri
Bila alternatif pertama dilakukan
maka lokasi/tempat tidak perlu dipertimbangkan, namun bila opsi kedua dilakukan
maka lokasi menjadi sangat perlu untuk dipertimbangkan, setidaknya kita cari
partener yang bisa menyewakan tempat dengan harga murah dan terjangkau, syukur
kalo mau diajak kerjasama produksi, sehingga budget bisa ditekan. Beberapa
proses kadang memerlukan investasi peralatan yang sangat besar, sehingga kalo
mau memproduksi film dengan biaya produksi seminimal mungkin, maka sewa tempat
atau peralatan menjadi sangat penting, proses yang masuk dalam kondisi diatas
seperti
Sound Dubbing serta editing
soundnya
Produksi animasi, mulai dari
modeling hingga rendering
Post production beserta transfer
format outputnya
Sewa tempat untuk studio sound
dubbing hitungannya dalam jam penggunaan, namun kebanyakan studio tersebu tidak
khusus untuk dubbing saja, biasanya dicampur untuk recording musik atau band,
tapi itu tidak masalah yang penting ruangan kedap suara sehingga tidak ada
suara lain yang masuk ketika dilakukan rekam suara, kualitas peralatan sesuai
dengan standard musik atau dubbing, serta layanan purna jual (after sales
service). Harga sewa studio musik/dubbing bervariasi tapi rata-rata dari hasil
survey kebeberapa tempat sekitar angka 60-70 ribu sejam, didalamnya sudah
termasuk peralatan band lengkap(padahal tidak dibutuhkan..), pendingin
udara/AC, komputer editing serta biasanya dikasih minuman standar kayak aqua,
untuk after service nya biasanya memang jarang diberikan, tapi kalo kita bisa
nego karena volumenya besar maka harga bisa ditekan. Pola pembiayaan produksi,
memang harus diakui ini merupakan hal yang sangat krusial, bagaimana tidak
seluruh proses produksi tergantung pada faktor ini. Ada beberapa alternatif
pola pembiayaan produksi :
Outsourcing pekerjaan
Kerjasama produksi
Undang investor
Saweran bersama
He..he..dari keempat komponen
yang paling nyaman dan aman adalah mengundang investor untuk membantu keuangan
proyek, meskipun juga semua kompoenen tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Untuk mengundang investor kita perlu persiapkan
proposal proyek yang akan dikerjakan, didalamnya ada cerita singkat mengenai
proyek yang akan dijalankan, jadwal pekerjaan serta jumlah kebutuhan dana yang
diperlukan untuk proses produksi dimana harus ada komponen laporan keuangan
seperti Cash Flow Project, Estimasi Rugi/Laba serta termin pembayaran dari
investor tersebut. Memang tidak mudah untuk meyakinkan orang bila ingin
melakukan trnasaksi investasi, apalagi kalo nilai investasi lumayan besar. Tapi
jangan ragu dan bimbang, maju terus pantang mundur. Komponen yang pertama memberikan
kenyamanan dalam proses pekerjaannya karena seluruh pekerjaan dilakukan oleh
pihak ketiga tinggal ditentukan mekanisme kontrol serta progress reportingnya,
namun mereka biasanya minta termin pembayaran yang berbeda dengan termin
pembayaran klien kita, misalnya mereka minta DP atau sejenisnya untuk tahap
awal pekerjaan. Paling enak kalo kita bisa undang lebih dari 2 outsourcing
untuk perbandingannya, disitulah biasanya para outsourcer ingin memberikan
harga dan layanan terbaik buat kita. Perencanaan fasilitas yang akan digunakan,
mencakup pertimbangan spesifikasi komputer yang akan digunakan, peralatan
kamera, aksesoris produksi dan benda fisik lainnya. Dalam industri animasi,
peralatan komputer menjadi sangat vital, karena hampir 70% pekerjaan dilakukan
menggunakan peralatan ini.
sumber
http://septianimaharani.blogspot.co.id/2010/10/4-film-animasi-perencanaan-proses.html
http://septianimaharani.blogspot.co.id/2010/10/4-film-animasi-perencanaan-proses.html
No comments:
Post a Comment