Belajar Not Balok Pada Drum

Seperti alat musik lain, not balok pada drum juga menggunakan garis paranada dan beberapa simbol-simbol standar. Tetapi pada not drum terdapat beberapa simbol not yang tidak terdapat pada not pada alat musik lain seperti pada gambar di bawah. 


Setiap simbol not dan tanda istirahat mempunyai nama dan nilai, seperti Not Penuh (Whole Note) yang nilainya 4 ketuk, Not 1/2 yang nilainya 2 ketuk dan seterusnya. Tetapi pada drum, Not Penuh dan Not 1/2 sangat jarang digunakan karena drum tidak memiliki sustain yang panjang. Nilai pada not dan tanda istirahat dapat dilihat pada gambar berikut.
whole note
Whole note ( Not Penuh) Nilai 4 ketuk
half noteHalf Note (Not Setengah) Nilai 2 ketuk
quarter noteQuarter Note (Not Seperempat) Nilai 1 Ketuk
eighth noteEighth Note (Not Seperdelapan) Nilai setengah ketuk
sixteenth noteSixteenth Note (Not Seperenambelas Nilai seperempat ketuk
whote restWhole note ( Not Penuh) Nilai 4 ketuk
half restHalf Note (Not Setengah) Nilai 2 ketuk
quarter restQuarter Note (Not Seperempat) Nilai 1 Ketuk
eighth restEighth Note (Not Seperdelapan) Nilai setengah ketuk
sixteenth restSixteenth Note (Not Seperenambelas Nilai seperempat ketuk
Saya kira dasar-dasar nilai not dan rest cukup sekian jilka pertanyaan atau koreksi mohon komentarnya…

alam bermain drum dan alat musik lainnya,  menghitung not dapat memudahkan pemahaman ritme dan mempermudah proses latihan. Mulailah dari tempo yang lambat dan percepat tempo sedikit demi sedikit. Kita akan menghitung menggunakan bahasa inggris. Tapi yang pasti anda harus tahu dulu bagaimana membaca not balok.. ya.. nggak?.. Iyaaaaa……. 
Untuk not 1/4 cara menghitungnya sebagai berikut. Anda bisa melakukan latihan ini dengan single stroke atau double stroke dan rudiments lainnya.
how to count note
Ya.. cukup sebut… One…. Two… Three… Four… pada setiap kita melakukan stroke. gampang khan????
Sedangkan not 1/8 cara menghitungnya sebagai berikut. Tanda “&” dibaca “and” dalam bahasa Inggris.
how to count eighth note
Berarti kita menyebut… One.. and…Two…and…Three…and…Four…and…
Gimana? Makin gampang….. Menurut anda ada yang salah dengan not di atas?.Iya… benar pada ketukan ke empat tidak ada tanda “&”. Tambahkan saja sendiri, itung itung latihan. Saya sengaja meninggalkannya ( padahal lupa…)
Ok Lanjut…
Dan pada not 1/16, “e” dibaca “i” dan “a” dibaca “e”.
how to count sixteenth note
Jadi not di atas kita ngitungnya…? iya pinter saya kira anda sudah paham mengenai cara-cara menghitung not.
Kebanyakan drummer, sangat tidak menyukai menghitung. Tapi percayalah dengan menghitung akan mempercepat pembelajaran anda. Mulailah dengan memperlancar penyebutan dulu, baru sambil bermain.
Ok untuk latihan saya adan bahan dikit…. mungkin bisa anda perbanyak sendiri….
how to count note exercise

sumber

http://madurarock.blogspot.co.id/2012/05/cara-membaca-not-balok-pada-drum.html

Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi

Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi (lahir di TondanoSulawesi Utara5 November 1890 – meninggal di Jakarta30 Juni 1949 pada umur 58 tahun) adalah seorang aktivis kemerdekaan Indonesia dari Sulawesi UtaraIndonesia. Ia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Sam Ratulangi juga sering disebut-sebut sebagai tokoh multidimensional. Ia dikenal dengan filsafatnya: "Si tou timou tumou tou" yang artinya: manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia.
Sam Ratulangi juga merupakan Gubernur Sulawesi yang pertama. Ia meninggal di Jakarta dalam kedudukan sebagai tawanan musuh pada tanggal 30 Juni 1949 dan dimakamkan di Tondano. Namanya diabadikan dalam nama bandara udara di Manado yaitu Bandara Sam Ratulangi dan Universitas Negeri di Sulawesi Utara yaitu Universitas Sam Ratulangi.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Sam Ratulangi mengawali pendidikannya di Sekolah Dasar Belanda (Europesche Lagere School) di Tondano, lalu ia melanjutkannya di Hoofden School (Sekolah Raja:setingkat SMA), Tondano dan menyelesaikan Sekolah Teknik Koninginlijke Wilhelmina School (saat ini bernama SMK Negeri 1 Jakarta Budi Utomo) bagian mesin, Jakarta pada tahun 1908. Pada tahun 1915, Sam Ratulangi berhasil memperoleh ijazah guru ilmu pasti (Middelbare Acte Wiskunde en Paedagogiek) di Universitas Amsterdam (Universiteit van Amsterdam), Belanda. Pada tahun yang sama, ia melanjutkan studi ke Swiss dan mendapat gelar Doktor der Natur-Philosophie (Dr. Phil.) untuk Ilmu Pasti dan Ilmu Alam di Universitas Zürich tahun 1919.[1][2]

sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Sam_Ratulangi

Cara Memilih Amplifier

Tips untuk memilih Amplifier (Power Amplifier) yang bagus untuk keperluan sound system di rumah Anda bisa menjadi lebih mudah jika Anda meluangkan waktu untuk mempelajari, berdiskusi dengan orang yang paham tentang  apa yang Anda butuhkan. Apakah suara yang keluar  akan bekerja baik melalui  sound system yang telah Anda pilih, baik untuk home theater anda atau pada mobil Anda. Bisa jadi anda adalah bergerak dalam bidang rental sound system. Pahaman ini sangat membantu dalam  membeli Amplifier yang berkulitas yang akan sesuai dengan kondisi keuangan dan keinginan Anda. Memang benar, semakin mahal peralatan tentu semakin bagus. Semakin besar Power Amplifier yang anda memiliki maka semakin baik kualitas suara yang dihasilkan. Penguat suara yang Low Power akan memiliki suara yang lemah dalam kapasitas daya.

Sebagai pengetahuan bagi kita bahwa banyak orang hanya menyebut Amplifier sebagai "Ampli" daripada mengatakan seluruh kata. Ini merupakan peyederhanaan kata dalam  'bahasa gaul', namun umum mereka gunakan. Bahkan ada orang yang bingung kalau mereka mendengar 'penguat suara'. Penguat suara bukan merupakan akhir semua bisa menjadi seluruh sistem suara. Hal ini hanya penting jika Anda merasa itu adalah sistem suara yang bekerja baik.

Kelas-kelas dalam Power Amplifier Sound System

Sekedar pengetahuan bagi anda bahwa Amplifier pada dasarnya terdiri dari empat kelas utama, masing-masing memiliki kualitas suara yang Anda harapkan. Sebenarnya masih ada kelas lain tetapi  tidak semua dipakai secara umum. Jadi kita tak perlu berkutat pada pendefinisian tersebut. Adapun kelas dalam Amplifier ini mencakup;
  • Amplifier Kelas A,
    Memiliki kualitas  output suara yang besar dalam kapasitas energi yang besar dalam menciptakan suara yang bagus.
  • Amplifier Kelas B,
    Ini sedikit lebih baik dari kelas A dengan pelepasan kapasitas energi dan sedikit lebih buruk karena menghasilkan kualitas suara agak rendah.
  • Amplifier Kelas A/B,
    Ini menyerupai A atau B, suara jauh lebih baik, pelepasan tenaga tergantung pada level yang anda mainkan. Volume yang lebih rendah akan memanfaatkan kualitas kelas A penguat sementara volume keras yang lebih sesuai dengan kelas B.
  • Amplifier Kelas D,
    Klasifikasi pada mode ini terutama layak untuk menghasilkan suara Low yang baik dan sedikit lain. Kualitas suara dan jumlah energi yang terbuang keduanya hanya menengah dan kurang bagus. Amplifier kelas ini telah banyak dikembangkan pabrik maupun penggemar sound system rakitan.

Pengertian RMS dan PMPO
Perlu menjadi perhatian bahwa rating daya dari sebuah penguat suara adalah mampu mengeluarkan daya maksimum yang bukan jumlah yang secara teratur dalam penggunaannya. Rating RMS  (Root Mean Square) pada Amplifier merupakan indikasi yang baik dari output daya sebuah penguat audio secara murni yang dikerjakan oleh perangkat elektronik di dalamnya sehingga menghasiakan daya yang besar. Anda tidak harus membeli sebuah Amplifier berdasarkan kapasitas maksimum dalam RMS rating. Jumlah ini lebih sering daripada tidak sangat membingungkan.

Trik Menyetel Suara Bass/ Low

Jika ingin  memperoleh dorongan dentuman nada Bass maka yang penting bagi Anda harus memastikan bahwa Amplifier Anda dilengkapi perangkat pemutar/ knob untuk menaikkan nada Low (Bass) dengan kapasitas daya yang besar. Pemutar ini (switch pada perangkat audio digital) akan memberikan dorongan suara untuk nada Bass. Ini merupakan puncak tertinggi pada  daya yang dikeluarkan saat kita mendengarkan dentuman Bass pada musik yang anda mainkan, bahasa teknik disebut PMPO. Pecinta nada Bass tidak bisa melewati kondisi ini. Tidak semua Amplifier memiliki karakteristik seperti ini, oleh sebab itu anda harus memilih dengan bijak yang sesuai dengan keinginan Anda.
Penutup dan Kesimpulan
Tips Memilih Power Amplifier yang Tepat untuk Sound System Anda - Tentu saja hal ini merupakan dasar-dasar penguat sangat mendasar. Setiap kali Anda memutuskan untuk membeli Power Amplifier yang baru untuk keperluan sound system pada mobil atau rumah anda. Memang, kebanyakan dari kita tidak tahu apa yang benar-benar kita butuhkan. Semoga ini menjadi tips dan trik yang memudahkan anda untuk mengambil keputusan dalm membeli sound system.
Mudah-mudahan artikel ini membantu Anda dalam hal memutuskan apakah Anda  memerlukan sebuah Amplifier yang sesuai dan jika Anda mau  mungkin Anda dapat membuat kesimpulan yang tepat  dari informasi para sahabat atau  pada media internet untuk jenis Ampli yang Anda butuhkan.

sumber

http://tehnik-dasar-soundsystem.blogspot.co.id/2015/05/memilih-amplifier-tepat-untuk-sound.html

Belajar Ampli

Kehandalan Profesional Power Amplifier Class H - Merakit Power Ampli Class H. Saya jarang merakit Power Amplifier untuk sound system saya. Pada waktu senggang saya datang pada teman saya yang memiliki rental sound system dan dia memperlihatkan Power Amplifier class H yang baru dia buat (rakit) lalu mengetes Power Amp dengan 4 buah speaker dengan kondisi 4 ohm. Kudengar tiada suara noise di speaker. Kemudian dia memasukkan audio dari ponsel menggunakan jack RCA (tanpa menggunakan Mixer) dengan Level penuh. Kudengar hentakan audio yang membahana terdengar di speaker 4 x 12 inchi. menurut saya Power Amplifier Class H ini bagus bermain pada nada Bass (Low) atau cukup bagus bila dipergunakan untuk mendorong Sub woofer Speaker atau bisa juga untuk monitor Speaker dengan sistim pasif.

Power Amplifier dengan memakai penguatan sistem class H memiliki kemampuan dan kehandalan tersendiri, efisiensi dengan daya output yang cukup besar. Power Amplifier ini mampu bekerja dengan aman pada range audio nada rendah hingga pada deef bass (sub woofer), cukup untuk mendorong 4 buah drive speaker dengan keluaran daya 1000 watt pada masing-masing channel. Power Amplifier ini memakai supplai listrik dengan trafo toroid 4 KVA ct 60 VAC pada medium voltagenya, dan 120 VAC pada high voltagenya. Pada bagian Regulator Power Supply menggunakan 12 buah Electrolyte Condensator yang berkualitas. Sistem kelistrikan dengan memfungsikan Auto Soft Start agar listrik rumah tidak mengalami drop listrik saat alat ini dihidupkan.

Power Amp ini dilengkapi dengan  protector speaker. Pada bagian indikator dilengkapi dengan protect indicator, indicator audio clip, serta signal input yang membuat power Ampli ini mudah dalam pengontrolan visual.

Sistem masukan balance perkabelan yang bagus dan grounding yang tepat membuat power ini terdengar tenang pada nada desis atau terdengar jernih.
Cobalah kalau anda berminat untuk merakit power ini, dan dengarkan kedahsyatan suara yang dikeluarkan pada peralatan sound system ini.

sumber 

http://tehnik-dasar-soundsystem.blogspot.co.id/2016/06/profesional-power-amplifier-classh.html

Belajar Not Balok Pada Saxophone

Ada beberapa persyaratan dalam bermain Saxophone al :
Teknik Pernafasan, Tone (Ambusheer) & Fingering
PERNAFASAN : menggunakan nafas perut dan dada, artinya nafas perut ada cara mengambil nafas yang benar mengingat perut mampu menampung 12 liter udara, sedangkan dada hanya menampung 5 liter udara.
Cara berlatih nafas perut al sbb. :
Tarik nafas dengan mulut lalu disimpan dalam perut, sehingga perut cenderung membesar sampai dirasakan udara ada di perut sampai pinggang, lalu keluarkan dengan mendesis secara perlahan (efisien) dan lakukan secara berulang (apabila dada yang mengembang maka disebut nafas dada, tapi bila dada tidak bergerak dan perut membesar artinya pernafasan perut telah dilakukan dengan benar).
Tarik nafas dengan mulut lalu disimpan dalam perut, sehingga perut membesar lalu dikeluarkan sedikit2 dengan mendesis (seakan perut memompa udara keluar sebagian2).
Pernafasan yang disarankan menggunakan perut agar kita mampu meniup saxophone lebih kuat dan panjang, sedangkan nafas dadaBOLEH digunakan untuk emergency (saat kita harus mengambilkan nafas dengan cepat)
TONE : merupakan hal yang paling penting dalam bermain saxophone, karena tone/suara yang bulat/tebal/bright akan merdu di dengar dan harmonis dengan instrumen musik lainnya.
Cara berlatih :
Berlatih nada panjang dengan cara stacato di awal nada utk seluruh nada chromatic atau semua nada dasar.
Berlatih nada panjang pelan (piano) dan nada keras (forte) atau cressendo dan decressendo.
Berlatih nada bawah dan atas
Berlatih stacato dan legato
Minimal berlatih nada panjang setiap hari minimal 15 menit
FINGERING : harus disiplin menggunakan teknik agar kecepatan, akurasi dan halus setiap klep yang ditekan tidak berbunyi.
Cara berlatih agar fingering menjadi baik al :
Jarak jari dengan tuts/klep harus tetap dekat dengan tuts, agar tidak ada jarak bila jari tidak menekan tuts.
Melatih nada tertentu secara berulang-ulang yang posisinya sulit seperti C ke D, C# ke D, D# ke E, F ke F#, F ke G#, F# ke G#, G# ke A, G kw A#, G# ke A#, A# ke B, A# ke C, B ke C dll
Melatih nada2 chord seperti C – E – G – C, C – F, A, C, D, G, B, D dan patern/etude/scale al blues (C-D#-F-F#-G-A#), pentatonic (C-D-E-G-A-C)
Sigh Reading dan Primavista
Membaca not balok merupakan salah satu persyaratan dalam bermain musik, karena membaca not balok merupakan media untuk bermain saxophone secara group dengan instrument musik lainnya (band,ensemble, orchestra) agar serasi, akurat dan sesuai arrangement yang diharapkan oleh arranger, composer & conductor.
Selain itu membaca not balok bermanfaat untuk mengenal dan mempelajari lagu2 standard, pop dan jazz dari buku2 musik manapun dan mempelajari scale2, patern dan contoh2 improvisasi dari buku2.
Primavista yaitu keakurasian dalam membaca not balok secara langsung dan cepat, jadi untuk mampu menguasai primavista harus berlatih membaca not balok setiap harinya (minimal 30 menit).
IMPROVISASI
Improvisasi dapat dipelajari dengan memenuhi beberapa syarat sbb. :
Menguasai pemahaman tentang isi chord dan fungsinya, jadi sebaiknya belajar saxophone harus mempelajari piano/gitar.
Berlatih patern/etude major,major6,dominan7,major7,major9, major11, major13, minor, minor6, minor7, minor9, diminished, augtemented, whole tone dll
Berlatih blues scale seperti C-D#,F,F#,A#,C, pentatonic scale seperti C-D-E-G-A-C dll.
Menguasai solvegio artinya mampu mengindentifikasi nada dalam not angka.
Banyak referensi CD saxophonist dunia seperti david sanborn, ernie watts, charlie parker, dave koz, stan getz, pacuito de riviera, dave vallentine, winton marsallis dll
Bagi yang hanya ingin belajar memainkan lagu dengan saxophone tentunya harus menguasai urutan lagu tersebut (bait1, bait2, reff, bait3 atau chorus) dan mengetahui not lagu tersebut, minimal mampu merasakan nada2 dari lagu tersebut (by feeling/by heart).
sumber
https://andreassurazie.wordpress.com/

Sutan Syahrir

Sutan Syahrir (ejaan lama:Soetan Sjahrir) (lahir di Padang PanjangSumatera Barat5 Maret 1909 – meninggal di ZürichSwiss9 April 1966 pada umur 57 tahun) adalah seorang intelektual, perintis, dan revolusioner kemerdekaan Indonesia.[1] Setelah Indonesia merdeka, ia menjadi politikus dan perdana menteri pertama Indonesia. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia dari 14 November 1945 hingga 20 Juni 1947. Syahrir mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948. Ia meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik dan dimakamkan di TMP KalibataJakarta. Sutan Syahrir ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 April 1966 melalui Keppres nomor 76 tahun 1966[2]

Riwayat[sunting | sunting sumber]


Syahrir lahir dari pasangan Mohammad Rasad gelar Maharaja Soetan bin Soetan Leman gelar Soetan Palindih dan Puti Siti Rabiah yang berasal dari Koto GadangAgamSumatera Barat [3] Ayahnya menjabat sebagai penasehat sultan Deli dan kepala jaksa (landraad) di Medan. Syahrir bersaudara seayah dengan Rohana Kudus, aktivis serta wartawan wanita yang terkemuka.

Syahrir mengenyam sekolah dasar (ELS) dan sekolah menengah (MULO) terbaik di Medan. Hal ini mengantarkannya kepada berbagai buku-buku asing dan ratusan novel Belanda. Malamnya dia mengamen di Hotel De Boer (kini Hotel Natour Dharma Deli), hotel khusus untuk tamu-tamu Eropa.
Pada 1926, ia selesai dari MULO, masuk sekolah lanjutan atas (AMS) di Bandung, sekolah termahal di Hindia Belanda saat itu. Di sekolah itu, dia bergabung dalam Himpunan Teater Mahasiswa Indonesia (Batovis) sebagai sutradara, penulis skenario, dan juga aktor. Hasil mentas itu dia gunakan untuk membiayai sekolah yang ia dirikan, Tjahja Volksuniversiteit, Cahaya Universitas Rakyat.
Di kalangan siswa sekolah menengah (AMS) Bandung, Syahrir menjadi seorang bintang. Syahrir bukanlah tipe siswa yang hanya menyibukkan diri dengan buku-buku pelajaran dan pekerjaan rumah. Ia aktif dalam klub debat di sekolahnya. Syahrir juga berkecimpung dalam aksi pendidikan melek huruf secara gratis bagi anak-anak dari keluarga tak mampu dalam Tjahja Volksuniversiteit.
Aksi sosial Syahrir kemudian menjurus jadi politis. Ketika para pemuda masih terikat dalam perhimpunan-perhimpunan kedaerahan, pada tanggal 20 Februari 1927, Syahrir termasuk dalam sepuluh orang penggagas pendirian himpunan pemuda nasionalis, Jong Indonesië. Perhimpunan itu kemudian berubah nama jadi Pemuda Indonesia yang menjadi motor penyelenggaraan Kongres Pemuda Indonesia. Kongres monumental yang mencetuskan Sumpah Pemuda pada 1928.
Sebagai siswa sekolah menengah, Syahrir sudah dikenal oleh polisi Bandung sebagai pemimpin redaksi majalah himpunan pemuda nasionalis. Dalam kenangan seorang temannya di AMS, Syahrir kerap lari digebah polisi karena membandel membaca koran yang memuat berita pemberontakan PKI 1926; koran yang ditempel pada papan dan selalu dijaga polisi agar tak dibaca para pelajar sekolah.
Syahrir melanjutkan pendidikan ke negeri Belanda di Fakultas Hukum, Universitas Amsterdam. Di sana, Syahrir mendalami sosialisme. Secara sungguh-sungguh ia berkutat dengan teori-teori sosialisme. Ia akrab dengan Salomon Tas, Ketua Klub Mahasiswa Sosial Demokrat, dan istrinya Maria Duchateau, yang kelak dinikahi Syahrir, meski sebentar. (Kelak Syahrir menikah kembali dengan Poppy, kakak tertua dari Soedjatmoko dan Miriam Boediardjo).
Dalam tulisan kenangannya, Salomon Tas berkisah perihal Syahrir yang mencari teman-teman radikal, berkelana kian jauh ke kiri, hingga ke kalangan anarkis yang mengharamkan segala hal berbau kapitalisme dengan bertahan hidup secara kolektif – saling berbagi satu sama lain kecuali sikat gigi. Demi lebih mengenal dunia proletar dan organisasi pergerakannya, Syahrir pun bekerja pada Sekretariat Federasi Buruh Transportasi Internasional.
Selain menceburkan diri dalam sosialisme, Syahrir juga aktif dalam Perhimpunan Indonesia (PI) yang ketika itu dipimpin oleh Mohammad Hatta. Di awal 1930, pemerintah Hindia Belanda kian bengis terhadap organisasi pergerakan nasional, dengan aksi razia dan memenjarakan pemimpin pergerakan di tanah air, yang berbuntut pembubaran Partai Nasional Indonesia (PNI) oleh aktivis PNI sendiri. Berita tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan aktivis PI di Belanda. Mereka selalu menyerukan agar pergerakan jangan jadi melempem lantaran pemimpinnya dipenjarakan. Seruan itu mereka sampaikan lewat tulisan. Bersama Hatta, keduanya rajin menulis di Daulat Rakjat, majalah milik Pendidikan Nasional Indonesia, dan memisikan pendidikan rakyat harus menjadi tugas utama pemimpin politik.
Pengujung tahun 1931, Syahrir meninggalkan kampusnya untuk kembali ke tanah air dan terjun dalam pergerakan nasional. Syahrir segera bergabung dalam organisasi Partai Nasional Indonesia (PNI Baru), yang pada Juni 1932 diketuainya. Pengalaman mencemplungkan diri dalam dunia proletar ia praktikkan di tanah air. Syahrir terjun dalam pergerakan buruh. Ia memuat banyak tulisannya tentang perburuhan dalam Daulat Rakyat. Ia juga kerap berbicara perihal pergerakan buruh dalam forum-forum politik. Mei 1933, Syahrir didaulat menjadi Ketua Kongres Kaum Buruh Indonesia.
Hatta kemudian kembali ke tanah air pada Agustus 1932, segera pula ia memimpin PNI Baru. Bersama Hatta, Syahrir mengemudikan PNI Baru sebagai organisasi pencetak kader-kader pergerakan. Berdasarkan analisis pemerintahan kolonial Belanda, gerakan politik Hatta dan Syahrir dalam PNI Baru justru lebih radikal tinimbang Soekarno dengan PNI-nya yang mengandalkan mobilisasi massa. PNI Baru, menurut polisi kolonial, cukup sebanding dengan organisasi Barat. Meski tanpa aksi massa dan agitasi; secara cerdas, lamban namun pasti, PNI Baru mendidik kader-kader pergerakan yang siap bergerak ke arah tujuan revolusionernya.
Karena takut akan potensi revolusioner PNI Baru, pada Februari 1934, pemerintah kolonial Belanda menangkap, memenjarakan, kemudian membuang Syahrir, Hatta, dan beberapa pemimpin PNI Baru ke Boven-Digoel. Hampir setahun dalam kawasan malaria di Papua itu, Hatta dan Syahrir dipindahkan ke Banda Neira untuk menjalani masa pembuangan selama enam tahun.

Masa pendudukan Jepang[sunting | sunting sumber]

Sementara Soekarno dan Hatta menjalin kerja sama dengan Jepang, Syahrir membangun jaringan gerakan bawah tanah anti-fasis. Syahrir yakin Jepang tak mungkin memenangkan perang, oleh karena itu, kaum pergerakan mesti menyiapkan diri untuk merebut kemerdekaan di saat yang tepat. Simpul-simpul jaringan gerakan bawah tanah kelompok Syahrir adalah kader-kader PNI Baru yang tetap meneruskan pergerakan dan kader-kader muda yakni para mahasiswa progresif.
Sastra, seorang tokoh senior pergerakan buruh yang akrab dengan Syahrir, menulis:
Situasi objektif itu pun makin terang ketika Jepang makin terdesak oleh pasukan Sekutu. Syahrir mengetahui perkembangan Perang Dunia dengan cara sembunyi-sembunyi mendengarkan berita dari stasiun radio luar negeri. Kala itu, semua radio tak bisa menangkap berita luar negeri karena disegel oleh Jepang. Berita-berita tersebut kemudian ia sampaikan ke Hatta. Sembari itu, Syahrir menyiapkan gerakan bawah tanah untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang.
Syahrir yang didukung para pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 15 Agustus karena Jepang sudah menyerah, Syahrir siap dengan massa gerakan bawah tanah untuk melancarkan aksi perebutan kekuasaan sebagai simbol dukungan rakyat. Soekarno dan Hatta yang belum mengetahui berita menyerahnya Jepang, tidak merespon secara positif. Mereka menunggu keterangan dari pihak Jepang yang ada di Indonesia, dan proklamasi itu mesti sesuai prosedur lewat keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk oleh Jepang. Sesuai rencana PPKI, kemerdekaan akan diproklamasikan pada 24 September 1945.
Sikap Soekarno dan Hatta tersebut mengecewakan para pemuda, sebab sikap itu berisiko kemerdekaan RI dinilai sebagai hadiah Jepang dan RI adalah buatan Jepang. Guna mendesak lebih keras, para pemuda pun menculik Soekarno dan Hatta pada 16 Agustus. Akhirnya, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus.

Masa Revolusi Nasional Indonesia[sunting | sunting sumber]

Revolusi menciptakan atmosfer amarah dan ketakutan, karena itu sulit untuk berpikir jernih. Sehingga sedikit sekali tokoh yang punya konsep dan langkah strategis meyakinkan guna mengendalikan kecamuk revolusi. Saat itu, ada dua orang dengan pemikirannya yang populer kemudian dianut banyak kalangan pejuang republik: Tan Malaka dan Sutan Syahrir. Dua tokoh pergerakan kemerdekaan yang dinilai steril dari noda kolaborasi dengan Pemerintahan Fasis Jepang, meski kemudian bertentangan jalan dalam memperjuangan kedaulatan republik.
Pada masa genting itu, Bung Syahrir menulis Perjuangan Kita. Sebuah risalah peta persoalan dalam revolusi Indonesia, sekaligus analisis ekonomi-politik dunia usai Perang Dunia II. Perjungan Kita muncul menyentak kesadaran. Risalah itu ibarat pedoman dan peta guna mengemudikan kapal Republik Indonesia di tengah badai revolusi.
Tulisan-tulisan Syahrir dalam Perjuangan Kita, membuatnya tampak berseberangan dan menyerang Soekarno. Jika Soekarno amat terobsesi pada persatuan dan kesatuan, Syahrir justru menulis, "Tiap persatuan hanya akan bersifat taktis, temporer, dan karena itu insidental. Usaha-usaha untuk menyatukan secara paksa, hanya menghasilkan anak banci. Persatuan semacam itu akan terasa sakit, tersesat, dan merusak pergerakan."
Dan dia mengecam Soekarno. "Nasionalisme yang Soekarno bangun di atas solidaritas hierarkis, feodalistis: sebenarnya adalah fasisme, musuh terbesar kemajuan dunia dan rakyat kita." Dia juga mengejek gaya agitasi massa Soekarno yang menurutnya tak membawa kejernihan.
Perjuangan Kita adalah karya terbesar Syahrir, kata Salomon Tas, bersama surat-surat politiknya semasa pembuangan di Boven Digul dan Bandaneira. Manuskrip itu disebut Indonesianis Ben Anderson sebagai, "Satu-satunya usaha untuk menganalisa secara sistematis kekuatan domestik dan internasional yang memperngaruhi Indonesia dan yang memberikan perspektif yang masuk akal bagi gerakan kemerdekaan pada masa depan."
Terbukti kemudian, pada November ’45 Syahrir didukung pemuda dan ditunjuk Soekarno menjadi formatur kabinet parlementer. Pada usia 36 tahun, mulailah lakon Syahrir dalam panggung memperjuangkan kedaulatan Republik Indonesia, sebagai Perdana Menteri termuda di dunia, merangkap Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri.

Penculikan[sunting | sunting sumber]

Penculikan Perdana Menteri Sjahrir merupakan peristiwa yang terjadi pada 26 Juni 1946 di Surakarta oleh kelompok oposisi Persatuan Perjuangan yang tidak puas atas diplomasi yang dilakukan oleh pemerintahan Kabinet Sjahrir II dengan pemerintah Belanda karena sangat merugikan perjuangan Bangsa Indonesia saat itu. Kelompok ini menginginkan pengakuan kedaulatan penuh (Merdeka 100%) yang dicetuskan oleh Tan Malaka. Sedangkan kabinet yang berkuasa hanya menuntut pengakuan kedaulatan atas Jawa dan Madura.
Kelompok Persatuan Perjuangan ini dipimpin oleh Mayor Jendral Soedarsono dan 14 pimpinan sipil, di antaranya Tan Malaka dari Persatuan Perjuangan bersama dengan Panglima besar Jendral sudirman. Perdana Menteri Sjahrir ditahan di suatu rumah peristirahatan di Paras.
Presiden Soekarno sangat marah atas aksi penculikan ini dan memerintahkan Polisi Surakarta menangkap para pimpinan kelompok tersebut. Tanggal 1 Juli 1946, ke-14 pimpinan berhasil ditangkap dan dijebloskan ke penjara Wirogunan.
Tanggal 2 Juli 1946, tentara Divisi 3 yang dipimpin Mayor Jendral Soedarsono menyerbu penjara Wirogunan dan membebaskan ke 14 pimpinan penculikan.
Presiden Soekarno marah mendengar penyerbuan penjara dan memerintahkan Letnan Kolonel Soeharto, pimpinan tentara di Surakarta, untuk menangkap Mayjen Soedarsono dan pimpinan penculikan. Lt. Kol. Soeharto menolak perintah ini karena dia tidak mau menangkap pimpinan/atasannya sendiri. Dia hanya mau menangkap para pemberontak kalau ada perintah langsung dari Kepala Staf militer RI, Jendral Soedirman. Presiden Soekarno sangat marah atas penolakan ini dan menjuluki Lt. Kol. Soeharto sebagai perwira keras kepala (koppig).
Kelak Let. Kol. Soeharto menjadi Presiden RI Soeharto dan menerbitkan catatan tentang peristiwa pemberontakan ini dalam buku otobiografinya Ucapan, Pikiran dan Tindakan Saya.
Lt. Kol. Soeharto berpura-pura bersimpati pada pemberontakan dan menawarkan perlindungan pada Mayjen Soedarsono dan ke 14 orang pimpinan di markas resimen tentara di Wiyoro. Malam harinya Lt. Kol. Soeharto membujuk Mayjen Soedarsono dan para pimpinan pemberontak untuk menghadap Presiden RI di Istana Presiden di Jogyakarta. Secara rahasia, Lt. Kol. Soeharto juga menghubungi pasukan pengawal Presiden dan memberitahukan rencana kedatangan Mayjen Soedarsono dan pimpinan pemberontak.
Tanggal 3 Juli 1946, Mayjen Soedarsono dan pimpinan pemberontak berhasil dilucuti senjatanya dan ditangkap di dekat Istana Presiden di Yogyakarta oleh pasukan pengawal presiden. Peristiwa ini lalu dikenal sebagai pemberontakan 3 Juli 1946 yang gagal.

Diplomasi Syahrir[sunting | sunting sumber]

Setelah kejadian penculikan Syahrir hanya bertugas sebagai Menteri Luar Negeri, tugas sebagai Perdana Menteri diambil alih Presiden Soekarno. Namun pada tanggal 2 Oktober 1946, Presiden menunjuk kembali Syahrir sebagai Perdana Menteri agar dapat melanjutkan Perundingan Linggarjati yang akhirnya ditandatangani pada 15 November 1946.
Tanpa Syahrir, Soekarno bisa terbakar dalam lautan api yang telah ia nyalakan. Sebaliknya, sulit dibantah bahwa tanpa Bung Karno, Syahrir tidak berdaya apa-apa.
Syahrir mengakui Soekarno-lah pemimpin republik yang diakui rakyat. Soekarno-lah pemersatu bangsa Indonesia. Karena agitasinya yang menggelora, rakyat di bekas teritori Hindia Belanda mendukung revolusi. Kendati demikian, kekuatan raksasa yang sudah dihidupkan Soekarno harus dibendung untuk kemudian diarahkan secara benar, agar energi itu tak meluap dan justru merusak.
Sebagaimana argumen Bung Hatta bahwa revolusi mesti dikendalikan; tak mungkin revolusi berjalan terlalu lama, revolusi yang mengguncang ‘sendi’ dan ‘pasak’ masyarakat jika tak dikendalikan maka akan meruntuhkan seluruh ‘bangunan’.
Agar Republik Indonesia tak runtuh dan perjuangan rakyat tak menampilkan wajah bengis, Syahrir menjalankan siasatnya. Di pemerintahan, sebagai ketua Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP KNIP), ia menjadi arsitek perubahan Kabinet Presidensil menjadi Kabinet Parlementer yang bertanggung jawab kepada KNIP sebagai lembaga yang punya fungsi legislatif. RI pun menganut sistem multipartai. Tatanan pemerintahan tersebut sesuai dengan arus politik pasca-Perang Dunia II, yakni kemenangan demokrasi atas fasisme. Kepada massa rakyat, Syahrir selalu menyerukan nilai-nilai kemanusiaan dan anti-kekerasan.
Dengan siasat-siasat tadi, Syahrir menunjukkan kepada dunia internasional bahwa revolusi Republik Indonesia adalah perjuangan suatu bangsa yang beradab dan demokratis di tengah suasana kebangkitan bangsa-bangsa melepaskan diri dari cengkeraman kolonialisme pasca-Perang Dunia II. Pihak Belanda kerap melakukan propaganda bahwa orang-orang di Indonesia merupakan gerombolan yang brutal, suka membunuh, merampok, menculik, dll. Karena itu sah bagi Belanda, melalui NICA, menegakkan tertib sosial sebagaimana kondisi Hindia Belanda sebelum Perang Dunia II. Mematahkan propaganda itu, Syahrir menginisiasi penyelenggaraan pameran kesenian yang kemudian diliput dan dipublikasikan oleh para wartawan luar negeri.
Ada satu cerita perihal sikap konsekuen pribadi Syahrir yang anti-kekerasan. Di pengujung Desember 1946, Perdana Menteri Syahrir dicegat dan ditodong pistol oleh serdadu NICA. Saat serdadu itu menarik pelatuk, pistolnya macet. Karena geram, dipukullah Syahrir dengan gagang pistol. Berita itu kemudian tersebar lewat Radio Republik Indonesia. Mendengar itu, Syahrir dengan mata sembab membiru memberi peringatan keras agar siaran itu dihentikan, sebab bisa berdampak fatal dibunuhnya orang-orang Belanda di kamp-kamp tawanan oleh para pejuang republik, ketika tahu pemimpinnya dipukuli.
Meski jatuh-bangun akibat berbagai tentangan di kalangan bangsa sendiri, Kabinet Sjahrir IKabinet Sjahrir II sampai dengan Kabinet Sjahrir III (1945 hingga 1947) konsisten memperjuangkan kedaulatan RI lewat jalur diplomasi. Syahrir tak ingin konyol menghadapi tentara sekutu yang dari segi persenjataan jelas jauh lebih canggih. Diplomasinya kemudian berbuah kemenangan sementara. Inggris sebagai komando tentara sekutu untuk wilayah Asia Tenggara mendesak Belanda untuk duduk berunding dengan pemerintah republik. Secara politik, hal ini berarti secara de facto sekutu mengakui eksistensi pemerintah RI.
Jalan berliku diplomasi diperkeruh dengan gempuran aksi militer Belanda pada 21 Juli 1947. Aksi Belanda tersebut justru mengantarkan Indonesia ke forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Setelah tidak lagi menjabat Perdana Menteri (Kabinet Sjahrir III), Syahrir diutus menjadi perwakilan Indonesia di PBB. Dengan bantuan Biju Patnaik, Syahrir bersama Agus Salim berangkat ke Lake Success, New York melalui New Delhi dan Kairo untuk menggalang dukungan India dan Mesir.
Pada 14 Agustus 1947 Syahrir berpidato di muka sidang Dewan Keamanan PBB. Berhadapan dengan para wakil bangsa-bangsa sedunia, Syahrir mengurai Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berabad-abad berperadaban aksara lantas dieksploitasi oleh kaum kolonial. Kemudian, secara piawai Syahrir mematahkan satu per satu argumen yang sudah disampaikan wakil Belanda, Eelco van Kleffens. Dengan itu, Indonesia berhasil merebut kedudukan sebagai sebuah bangsa yang memperjuangan kedaulatannya di gelanggang internasional. PBB pun turut campur, sehingga Belanda gagal mempertahankan upayanya untuk menjadikan pertikaian Indonesia-Belanda sebagai persoalan yang semata-mata urusan dalam negerinya.
Van Kleffens dianggap gagal membawa kepentingan Belanda dalam sidang Dewan Keamanan PBB. Berbagai kalangan Belanda menilai kegagalan itu sebagai kekalahan seorang diplomat ulung yang berpengalaman di gelanggang internasional dengan seorang diplomat muda dari negeri yang baru saja lahir. Van Kleffens pun ditarik dari posisi sebagai wakil Belanda di PBB menjadi duta besar Belanda di Turki.
Syahrir populer di kalangan para wartawan yang meliput sidang Dewan Keamanan PBB, terutama wartawan-wartawan yang berada di Indonesia semasa revolusi. Beberapa surat kabar menamakan Syahrir sebagai The Smiling Diplomat.
Syahrir mewakili Indonesia di PBB selama 1 bulan, dalam 2 kali sidang. Pimpinan delegasi Indonesia selanjutnya diwakili oleh Lambertus Nicodemus Palar (L.N.) Palar sampai tahun 1950.[4]

Partai Sosialis Indonesia[sunting | sunting sumber]

Selepas memimpin kabinet, Sutan Syahrir diangkat menjadi penasihat Presiden Soekarno sekaligus Duta Besar Keliling. Pada tahun 1948 Syahrir mendirikan Partai Sosialis Indonesia (PSI) sebagai partai alternatif selain partai lain yang tumbuh dari gerakan komunis internasional. Meskipun PSI berhaluan kiri dan mendasarkan pada ajaran Marx-Engels, namun ia menentang sistem kenegaraan Uni Soviet. Menurutnya pengertian sosialisme adalah menjunjung tinggi derajat kemanusiaan, dengan mengakui dan menjunjung persamaan derajat tiap manusia

Hobi dirgantara dan musik[sunting | sunting sumber]

Meskipun perawakannya kecil, yang oleh teman-temannya sering dijuluki Si Kancil, Sutan Syahrir adalah salah satu penggemar olah raga dirgantara, pernah menerbangkan pesawat kecil dari Jakarta ke Yogyakarta pada kesempatan kunjungan ke Yogyakarta. Di samping itu juga senang sekali dengan musik klasik. Ia juga bisa memainkan biola.

Akhir hidup[sunting | sunting sumber]

Tahun 1955 PSI gagal mengumpulkan suara dalam pemilihan umum pertama di Indonesia. Setelah kasus PRRI tahun 1958[5], hubungan Sutan Syahrir dan Presiden Soekarnomemburuk sampai akhirnya PSI dibubarkan tahun 1960. Tahun 1962 hingga 1965, Syahrir ditangkap dan dipenjarakan tanpa diadili sampai menderita stroke. Setelah itu Syahrir diizinkan untuk berobat ke Zürich Swiss, salah seorang kawan dekat yang pernah menjabat wakil ketua PSI Sugondo Djojopuspito mengantarkannya di Bandara Kemayoran dan Syahrir memeluk Sugondo dengan air mata. Sjahrir akhirnya meninggal di Swiss pada tanggal 9 April 1966.

sumber

https://id.wikipedia.org/wiki/Sutan_Syahrir

Police Story

Perampokan Bank S uatu pagi yang cerah dengan titik matahari yang sangat indah di ufuk timur bandung ini, terdengar suara yang mengg...